Imam Ja’far as-Shadiq berkata kepada seorang sahabatnya, “Akhlak yang baik merupakan sifat terbaik seorang mukmin dan membuatnya senantiasa ceria… Nabi Muhammad SAW adalah hamba Allah SWT yang paling baik akhlaknya.”
Setelah itu Imam Shadiq mengutip sebuah kisah tentang Nabi SAW:
“Suatu hari Nabi Muhammad SAW sedang duduk di masjid. Budak perempuan seorang warga Anshar datang dan memegang sudut baju beliau dan menariknya. Nabi SAW hanya memandang budak perempuan itu dan ingin tahu apa sebenarnya yang diinginkannya. Tapi budak perempuan itu tidak membuka mulutnya, tampaknya ia merasa malu dan menundukkan kepalanya. Nabi SAW sendiri tidak berkata apa-apa, sehingga budak itu mengulangi tarikan pada baju Nabi SAW sebanyak tiga kali. Pada kali keempat, Nabi SAW berdiri dan keluar dari masjid dengan niat pasti budak perempuan ini punya keinginan, tapi malu menyampaikannya di depan banyak orang.
Pada waktu itulah budak perempuan itu mengambil kesempatan merobek sedikit dari baju Nabi SAW dan dengan cepat menjauhkan dirinya dari beliau. Tapi masyarakat yang melihat kejadian itu menghadang arah larinya budak perempuan itu dan berkata kepadanya, ‘Apa yang engkau perbuat? Mengapa ketika beliau sedang berbicara, engkau menarik pakaian beliau…’
Perempuan itu dengan wajah merah karena malu berkata, ‘Seorang anggota keluarga tuanku sedang sakit. Ia mengirim aku untuk mengambil sedikit dari kain baju Rasulullah SAW untuknya sebagai berkah, sehingga ia dapat segera sembuh. Setiap kali saya memutuskan untuk merobek bajunya, beliau tahu sehingga saya malu, padahal beliau melihat apa yang aku lakukan. Pada saat yang sama, saya lebih malu lagi untuk meminta darinya sepotong kain bajunya. Oleh karenanya, saya terpaksa melakukan seperti yang kalian saksikan.”