Mantan diplomat Iran, Sayyid Hossein Mousaviyan menyatakan, dukungan Arab Saudi terhadap kelompok-kelompok teroris di Irak dan Suriah, telah membuka pintu untuk perang besar regional dan transregional.
IRNA melaporkan, Sayyid Hossein Mousaviyan mereaksi pernyataan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, terkait Iran di koran New York Times, dan mengatakan, peran politik luar negeri Arab Saudi untuk kawasan Timur Tengah, sejak berdiri hingga kini, sangat destruktif, faktor instabilitas, serta berada di luar kesantunan politik dan ketentuan internasional.
Mousaviyan juga menilai tuduhan Arab Saudi terhadpa Iran tidak berdasar dan infaktual.
Menurutnya, agresi Arab Saudi ke Yaman dengan alasan mendukung Abd Mansur Hadi, presiden negara itu yang telah mengundurkan diri, sangat pincang, termasuk di antaranya agresi militer serta dukungan finansial terhadap kelompok-kelompok ekstrimis.
Menyinggung dukungan finansial Arab Saudi terhadap rezim diktator Saddam Hossein dalam serangan ke Iran, Mousaviyan mengatakan, “Arab Saudi dan negara-negara pesisir Teluk Persia ikut berperan langsung dalam perang yang telah mengakibatkan kerugian lebih dari 500 miliar dolar bagi Iran itu.”
Mousaviyan juga menyinggung desakan Arab Saudi terhadap Amerika Serikat untuk meningkatkan tekanan ekonomi dan perang anti-Iran, seraya mengatakan, “Politik Arab Saudi mengirim pasukan militer ke Bahrain untuk menumpas para demonstran, dukungan terhadap intervensi Barat di Libya, dukungan untuk kudeta militer di Mesir, dan dukungan terhadap kelompok-kelompok teroris, bukan hanya sebagai ancaman langsung bagi keamanan regional, bahkan menjadi faktor utama instabilitas internasional.
Ditandaskannya pula bahwa Amerika Serikat dan Barat sebagai pendukung terbesar Arab Saudi juga telah mengakui peran destruktif Saudi dalam perluasan terorisme di dunia.
Sumber : www.indonesian.irib.ir