Buletinmitsal.com – Dalam kitab Nafais al-Akbar disebutkan pada Rasulullah SAW bersabda, “Jibril datang padaku dan berkata bahwa Allah berfirman: Seandainya datang pada-Ku orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya sambil membawa amala-amalan yang sangat banyak layaknya para nabi, niscaya Aku takkan menerimanya.”
“Hal itu dikarenakan orang yang durhaka pada kedua orang tuanya sama kedudukannya dengan menyekutukan Allah, sebagaimana orang musyrik takkan diampuni semua kesalahannya; demikian pula halnya dengan orang yang durhaka pada kedua orang tuanya juga takkan diampuni dosa-dosanya meskipun dia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya 124.000 nabi.”
Seorang pemburuh datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya adalah seorang pendosa, tuntunlah saya pada suatu amalan dan perintahkanlah (saya untuk melakukan suatu perbuatan) yang dengannya saya dapat terselamatkan dari api neraka.”
Rasulullah SAW bersabda padanya, “Apakah engkau masih memiliki ayah dan ibu?”
Dia menjawab, “Masih, wahai Rasulullah.”
Rasulullah SAW berkata, “Layanilah mereka, karena sesungguhnya kerelaan Allah terletak pada kerelaan mereka berdua.”
Di dalam kitab Zubdat al-Tashanif juga disebutkan bahwa apabila seseorang melayani ibunya seumur dunia dengan berdiri di atas satu kaki, niscaya hal itu masih belum bisa menggantikan satu kali (pemberian) air susu oleh sang ibu. Alhasil, berbuat buruk kepada kedua orang tua dan tak patuh pada mereka dapat memperpendek umur dan menyempitkan rezeki manusia.
(sumber : Kisah Ayah & Ibu, Ahmad Mir Khalaf Zadeh & Qasim Mir Khalaf Zadeh, Penerit Qorina)