Dalam At-Tarbiyyah ar-Ruhiyyah : Buhuts fi Jihad an-Nafs, Sayyid Kamal Haidari menjelaskan bahwa jihad melawan nafs adalah jihad besar atau jihad akbar yang mengungguli peperangan di jalan al-Haq SWT. Dalam maqam ini, ia merupakan kemenangan manusia atas kekuatan-kekuatan lahiriahnya dan menjadikannya tunduk pada perintah Sang Khaliq serta penyucian dari kotoran eksistensi kekuatan-kekuatan setan dan bala tentaranya. Apa yang menyebabkan sehingga jihad melawan musuh internal (nafs) itu disebut sebagai jihad besar? Setidaknya ada dua aspek yang menjadi alasan.
Pertama, bahwa empat kekuatan pada diri manusia yaitu, syahwat, ghadhab, wahm dan akal senantiasa menyertai seluruh fase-fase perjalanan hidup manusia, dimana terjadi pertarungan di antara kekuatan-kekuatan tersebut. Kedua, bahwa pada jihad melawan musuh eksternal, biasanya bersifat sementara dengan waktu tertentu, dan kita dapat mengetahui musuhnya, karakteristiknya, perlengkapannya, arah kedatangan serta serangannya. Sementara pada jihad melawan nafs, adalah merupakan jihad yang berkelanjutan selama manusia hidup, bahkan meliputi pula keadaan tidur kita, terlebih lagi saat kita terjaga.
Di samping itu, betapa banyak perkara yang tidak diketahui seseorang dari musuh internalnya ini. Begitu banyak rahasia yang masih tersembunyi bagi kita. Berdasarkan hal tersebut, maka jihad melawan nafs merupakan jihad akbar sedangkan jihad melawan musuh eksternal adalah jihad kecil atau jihad ashghar. Dan Ramadhan adalah momentum yang sangat tepat untuk kita berlatih melawan nafs dalam rangka mempersiapkan diri menempuh perjalanan menuju Allah SWT. Wallahu a’lam bisshawab.
Wassalam