Setelah dua setengah tahun dari serangan berdarah kubu pro Ahmad al-Assir, ulama radikal, ekstrim dan Salafi Lebanon terhadap militer dan warga sipil negara ini, berbagai sumber Lebanon mengkonfirmasikan penangkapan Sheikh al-Assir.
Televisi al-Manar Lebanon mengutip sumber-sumber keamanan menyatakan, Sheikh Takfiri, Ahmad al-Assir Sabtu (15/8) ditangkap agen-agen Lebanon di bandara udara Beirut ketika akan melarikan diri ke Mesir dengan mengenakan pakaian wanita. Menurut keterangan pejabat keamanan Lebanon, Sheikh Ahmad al-Assir bersama dua orang lainnya akan keluar dari Lebanon menuju Turki melalui Mesir serta Qatar. Ketiganya menggunakan paspor palsu.
Militer dan dinas intelijen serta keamaan Lebanon di fase baru perang anti kelompok teroris selama satu bulan terakhir, berhasil menangkap 2500 otang yang terlibat dalam kelompok teroris di negara ini. Namun tak diragukan lagi penangkapan Sheikh Ahmad al-Assir, teoritikus kelompok teroris yang aktif di Lebanon dan kawasan merupakan prestasi paling gelimang Beirut dalam memerangi kelompok teroris selama beberapa tahun terakhir.
Sheikh Ahmad al-Assir, aktor utama rencana pembantaian massal dua tahun lalu puluhan ribu warga serta militer Lebanon di Sidon serta senantiasa menebar provokasi terhadap poros muqawama anti Zionis, khususnya Hizbullah, Republik Islam Iran dan Suriah.
Sheikh Salafi yang mendapat dukungan nyata Qatar dan Arab Saudi di pidatonya di Masjid Bilal bin Rabah di kota Sidon, seraya mendukung pergerakan teroris Takfiri ISIS dan Front al-Nusra di kawasan, juga menyeru pemuda untuk bergabung dengan kelompok Takfiri. Oleh karena itu, para pejabat, tokoh dan rakyat Lebanon, pasca peristiwa berdarah di kota Sidon dan pembantaian massal warga sipil serta militer oleh kelompok pro Sheikh al-Assir, menekankan penangkapan ulama radikal tersebut.
Yang pasti, aksi penebaran fitnah Sheikh Ahmad al-Assir, bukan saja membangkitkan reaksi luas di dalam negeri Lebanon, namun juga melapangkan protes luas di tingkat internasional seperti Dewan Keamanan PBB, Liga Arab dan berbagai negara.
Sepertinya penangkapan Sheikh Ahmad al-Assir, sang provokator utama kelompok Takfiri, bukan saja meningkatkan semangat militer serta dinas keamanan Lebanon dalam memberantas terorisme, namun juga meningkatkan tingkat keamanan di berbagai wilayah negara ini.
Sumber : www.indonesian.irib.ir