Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu melalui gerakan diplomatik dan lawatan Eropa serta pertemuannya dengan dengan pejabat sejumlah negara Eropa berusaha menyelewengkan opini publik dari keterkucilan rezim Zionis di kancah internasional.
Perkembangan yang ada dan apa yang bakal dihadapi Netanyahu selama lawatannya, secara praktis menunjukkan kegagalan diplomasi perdana menteri Israel serta kian terkucilnya Netanyahu di kancah internasional.
Berbagai berita terkait langkah anti-Israel yang diambil Eropa menunjukkan hal ini sangat buruk dan sulit bagi Tel Aviv. Kebijakan Eropa tersebut memicu kemarahan Benyamin Netanyahu dan terlihat nyata disikapnya yang menghina kinerja Eropa serta perubahan sikap mereka terhadap rezim ilagal ini. Dalam hal ini, Netanyahu ketika mereaksi pencoretan Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) dari list kelompok teroris yang diambil oleh Eropa menyebut negara-negara Eropa munafik.
Netanyahu mengingatkan bahwa ada suara dari Jenewa yang mendesak interogasi Israel karena kejahatan perang. Sementara itu, sebuah pengadilan Eropa di Luxenburg mencoret Hamas dari list kelompok teroris. Ia menekankan, “Dewasa ini kami menyaksikan perilaku munafik yang mengejutkan dari Eropa. Hal ini sama sekali tidak selaras dengan hubungan persahabatan kami dengan mereka.”
Di kondisi seperti ini, Netanyahu selama lawatannya ke Italia untuk menghadari pameran Expo di Milan telah mengubah ajang pameran tersebut menjadi pangkalan militer. Pasalnya selama kunjungannya tersebut ia membawa banyak pengawal dan aparat keamanan untuk menjaga keamanannya. Tentu saja perilaku Netanyahu ini kian membuat opoini publik jijik dengan rezim ini, khususnya di Italia. Kebenaran akan kondisi ini dapat disaksikan di media-media Italia yang mengekspos secara luas perilaku nyentrik Netanyahu.
Laman Koran Corriere della Sera (www.corriere.it) menulis, pameran Expo Milan mendapat pengamanan ekstra ketat demi menyambut kunjungan Netanyahu dan pavilion atau ruang pameran Israel pun ditutup bagi pengunjung. Lawatan Netanyahu ke Italia dilakukan di saat rakyat negara ini beberapa pekan lalu menggelar aksi konsentrasi beberapa kali di depan kedutaan besar rezim Zionis di Roma sebagai ungkapan solidaritas mereka terhadap para tawanan Palestina.
Demonstran yang berkumpul di depan kedubes Israel di Roma mengungkapkan kekhawatiran mereka atas kondisi mengenaskan dan kritis tawanan Palestina serta sensor berita di negara-negara Barat termasuk Italia terkait bangsa tertindas ini, khususnya para tawanan Palestina. Sementara itu, menjelang lawatan Netanyahu ke Inggris, rakyat negara ini dilaporkan bersiap-siap menggelar aksi demo luas anti perdana menteri Israel. Dalam hal ini, puluhan ribu warga Inggris membubuhkan tandatangan menuntut penangkapan serta diadilinya Netanyahu selama lawatannya ke Inggris.
Disebutkna bahwa pemimpin delegasi Uni Eropa di Palestina mengkonfirmasikan eskalasi sanksi dan hukuman terhadap pemukim Zionis. John Gatt-Rutter, wakil Uni Eropa di Jalur Gaza mengatakan, organisasi Eropa ini akan meningkatkan hukumannya terhadap pemukim Zionis di Tepi Barat Sungai Jordan.
Uni Eropa memprotes pembangunan distrik Zionis di Tepi Barat Sungai Jordan. Uni Eropa berulang kali menekankan sanksi produk pemukim Zionis. Transformasi internasional menunjukkan semakin terkucilnya rezim Zionis Israel dan kini kebencian terhadap Israel yang melanda negara-negara Eropa, di mana pemerintahnya termasuk pendukung Tel Aviv, semakin mengindikasikan bahwa rezim ilegal ini kian terjepit di tingkat dunia.
Sumber : www.indonesian.irib.ir