Kisah & Hikmah

Ketenangan Jiwa Imam Husein Di Hari Asyura

Imam Ali Zainal Abidin al-Sajjad berkata, “Di hari Asyura, peristiwa yang menimpa Imam Husain amatlah berat. Sebagian sahabat beliau melihat kondisi beliau yang amat berbeda dengan konsdisi mereka; tatkala kepungan musuh semakin ketat, mereka semakin bersedih dan jantungnya kian berdebar-debar. Tetapi, kondisi Imam Husain dan sebagian sahabat beliau justru menampakkan raut wajah yang kian berbinar-binar dan tubuhnya semakin tenang. Dalam keadaan itu, satu sama lain akan saling berkata, ‘Lihatlah, seakan-akan lelaki ini (Imam Husain) sama sekali tidak memiliki rasa gentar dalam menyambut kematian.’”

Imam Husain memandangi mereka dan berkata, “Wahai anak-anakku yang mulia dan agung, tenanglah, bersabar dan bertahanlah, sebab, kematian merupakan jembatan yang akan mengantarkan kalian dari berbagai kesulitan dan bencana menuju surga nan luas yang penuh kenikmatan kekal dan abadi. Adakah di antara kalian yang enggan dipindahkan dari penjara ke istana? Ya, kematian bagi musuh-musuh kalian laksana dipindahkan dari Istana menuju penjara. Ayahku meriwatkan dari Rasulullah SAW yang menyabdakan, ‘Sesungguhnya dunia ini adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir, dan kematian adalah jembatan mereka menuju surga-surganya dan jembatan mereka menuju jahim-jahim mereka.’”

Kemudian Imam Husain berkata, “Saya tidak berbohong dan tidak pula dibohongi (saya tidak berkata bohong dan saya juga tidak dibohongi ayah saya).”

Sumber : Kisah-Kisah Hikmah, Penerbit Qorina

Komentari Artikel Ini

comments

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
%d blogger menyukai ini: