Sejak berusia 7 tahun, Hasan, cucu Nabi, sudah terkenal cerdas. Ia selalu mengenakan baju terbagusnya setiap kali shalat. Ketika ibunya bertanya apa alasannya, Hasan menjawab, “Karena Allah SWT indah dan mencintai keindahan, dan aku berhias diri untuk Tuhanku, sesuai dengan firmannya: “Pakailah perhiasanmu ketika memasuki masjid.”
Karena kecerdasannya, Hasan selalu dapat menyerap ceramah agama kakeknya di masjid. Setiap pulang dari masjid, dengan bahasanya sendiri dia mampu menerangkan kembali pelajarannya itu kepada ibunya, Fatimah. Hasan mampu menghafal dan menerangkan sejumlah ayat yang baru turun. Lalu ibunya pun menceritakan kecerdasan Hasan kepada ayahnya.
Karena penasaran, ayahanda Hasan berusaha membuktikan cerita-cerita istrinya. Dia bersembunyi di pojok rumahnya. Setibanya Hasan dari masjid, dia menceritakan segala yang ia dengar kepada ibunya. Tapi, tiba-tiba Hasan terdiam. “Kenapa, sayang?” tanya ibunya. Si kecil jenius menjawab, “Jangan heran ibu, sebab ada orang mulia lain yang ikut mendengarkan juga, sehingga mencegahku untuk melanjutkan cerita ini.”
Akhirnya, sang ayah keluar dari persembunyiannya dan memeluk Hasan dengan penuh cinta.
***