Ketua Parlemen Iran, umat Islam baik Syiah maupun Ahlu Sunnah adalah orang-orang yang cinta perdamaian dan tidak menyukai tindakan-tindakan ekstrem atau kekerasan.
Ali Larijani, Ketua Parlemen Iran (25/1) kepada stasiun televisi Al Iraqiyah menjelaskan tentang gelombang Islamphobia khususnya Syiahphobia di dunia dan kawasan.
Ia mengatakan, Muslimin asli baik Syiah maupun Sunni tidak pernah memiliki sikap ekstrem, dan ulama kedua mazhab Islam juga tidak pernah membenarkan aksi-aksi terorisme dan ekstremisme.
Larijani menambahkan, sebagian kekuatan dunia, dengan menciptakan kelompok-kelompok ekstrem, berusaha menunjukkan bahwa hukum Islam itu keras dan ekstrem. Sungguh disayangkan beberapa negara dan organisasi Islam justru membantu mereka.
Larijani kembali menegaskan dukungan Iran atas Al Hasd Al Shaabi, Irak dan Hizbullah, Lebanon.
Ia menuturkan, Hizbullah dibentuk untuk melawan penindasan rezim Zionis Israel dan Al Hasd Al Shaabi juga adalah sebuah kelompok anti-teroris yang dibentuk untuk membela Irak.
Larijani menyebut tuduhan mendukung kelompok-kelompok teroris yang alamatkan kepada Iran, menggelikan.
“Para teroris sendiri mengakui permusuhan mereka terhadap Iran, akan tetapi beberapa negara malah menuduh Iran mendukung para teroris,” ujarnya.
Terkait strategi terbaru pemerintah Arab Saudi, Larijani mengatakan, Saudi adalah negara Muslim dan Iran tidak punya masalah mendasar dengan Saudi, namun Riyadh melakukan kekeliruan dalam memahami dan menyelesaikan masalah-masalah Dunia Islam.
Ali Larijani saat ini berada di Baghdad, Irak untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi Uni Antar-Parlemen Negara-negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam, PUIC.
Sumber : www.indonesian.irib.ir