Menteri Luar Negeri Iran, mengatakan pemerintah Amerika Serikat mengetahui dengan baik bahwa kemampuan pertahanan Republik Islam Iran adalah bukan tema negosiasi dan transaksi.
Mohammad Javad Zarif mengingatkan hal itu selama konferensi pers bersama rekannya dari Estonia, Marina Kaljurand di Tehran, Ahad (10/4/2016) pagi. Demikian dikutip kantor berita IRNA.
Mereaksi komentar para pejabat AS dan Menlu John Kerry soal kemampuan pertahanan Iran, Zarif menandaskan bahwa pernyataan dia benar-benar tidak berdasar, di mana Kemenlu AS sendiri telah menepisnya dan mengaku bahwa Kerry tidak berkomentar seperti itu.
“Kemenlu AS mengetahui bahwa masalah rudal dan kemampuan pertahanan Republik Islam adalah bukan tema negosiasi,” paparnya.
“Jika pemerintah AS serius tentang masalah tersebut, mereka harus menghentikan penjualan senjata yang dipakai untuk membunuh rakyat sipil Yaman, menghentikan senjata yang secara resmi diumumkan oleh rezim Zionis Israel digunakan untuk menyerang warga sipil,” tegas Zarif.
Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), lanjutnya, juga tidak menyinggung isu-isu pertahanan.
Ia menerangkan bahwa JCPOA secara jelas mengesampingkan masalah pertahanan dan Kemenlu AS juga sudah berkali-kali mengumumkan hal itu.
Merespon komentar lain menlu AS yang menuding Iran mendukung terorisme, Zarif menegaskan, bahaya terorisme dan ekstremisme sebagai bahaya utama yang mengancam kawasan, merupakan produk dari kehadiran dan pendudukan oleh AS, dan Iran telah memprediksi bahaya ini sebelum invasi AS ke Irak.
Menlu Estonia bersama delegasi politik dan ekonomi tiba di Tehran pada hari Ahad untuk berdiskusi dengan para pejabat Iran selama kunjungan dua harinya.
Sumber : www.indonesian.irib.ir