Rakyat revolusioner Yaman pada Jumat (20/11/2015) sore, menggelar aksi protes di kota Sanaa untuk mengecam bantuan persenjataan berbagai pihak kepada Arab Saudi dalam agresi brutal ke Yaman.
Ribuan warga Yaman mengecam bantuan senjata Amerika Serikat dan sejumlah negara lain kepada Saudi dalam agresinya ke Yaman. Mereka juga menegaskan perlawanan sampai mencapai kemenangan akhir atas rezim-rezim agresor.
Menurut keterangan Zaifulllah al-Shami, anggota Dewan Politik Gerakan Ansarullah Yaman, setelah kekalahan rezim agresor Saudi dan Israel dalam mengontrol selat strategis Bab al-Mandeb dan daerah-daerah lain di Yaman, Tel Aviv dan Riyadh ingin memasok lebih banyak senjata kepada para petempurnya untuk membantu mereka dalam perang dengan militer dan komite-komite rakyat Yaman.
Sumber-sumber keamanan Yaman pada hari Jumat, menyatakan bahwa sebuah pesawat kargo Israel yang mengakut senjata dan amunisi untuk koalisi Arab Saudi dan pasukan bayarannya, telah mendarat di Pangkalan Udara al-Anad di Provinsi Lahej, Yaman Selatan.
Organisasi pemantau HAM baru-baru ini juga menyebut dukungan persenjataan AS untuk Saudi sebagai pemicu terbunuhnya rakyat sipil Yaman. Organisasi itu mendesak AS untuk menghentikan penjualan senjata kepada Saudi.
AS pekan lalu menyetujui penjualan bom pintar kepada Saudi senilai 1,29 miliar dolar untuk memenuhi persediaan amunisi yang digunakan dalam menggempur Yaman.
Semua pihak mengetahui dukungan AS dan Israel untuk kebijakan konfrontatif Saudi di Yaman. Para pejabat Riyadh melancarkan serangan militer ke Yaman pada 26 Maret lalu setelah mendapat lampu hijau dari Washington dan janji bantuan militer dari Tel Aviv.
Sejumlah laporan menyebut bantuan langsung dan tidak langsung Israel kepada koalisi Saudi dalam perang Yaman. Jet-jet tempur dan para komandan Israel tidak ragu-ragu untuk membantu koalisi Saudi. Kematian sejumlah tentara Israel di pangkalan militer Saudi di selatan negara itu dan partisipasi jet-jet tempur Zionis dalam serangan ke berbagai daerah di Yaman, mengindikasikan peran langsung Israel dalam perang Yaman. Pengiriman senjata untuk tentara bayaran Saudi di Yaman Selatan juga memperlihatkan dimensi lain dari kerja sama Riyadh dan Tel Aviv.
Kerja sama Saudi dan Israel dalam perang Yaman, merupakan puncak kedekatan kedua pihak dalam beberapa tahun terakhir, di mana para pangeran Kerajaan Saudi dalam sejumlah pidatonya menyambut kerja sama itu dan bahkan mereka menunjukkan lampu hijau untuk menciptakan hubungan ekonomi dan politik dengan Israel.
Kerja sama Saudi-Zionis merupakan kezaliman nyata rezim Al Saud terhadap bangsa tertindas Yaman secara khusus dan kepada Dunia Islam secara umum.
Zionis adalah musuh nomor wahid Dunia Islam dan semua kebijakan dan senjata di Dunia Islam harus diarahkan kepada rezim pembunuh itu. Akan tetapi, Arab Saudi – yang mengaku sebagai pemimpin di Dunia Islam – justru menjalin hubungan mesra dengan musuh nomor satu umat Islam dan bahu-membahu dalam membantai rakyat Yaman.
Kejahatan Saudi di Yaman dan dukungan rezim Al Saud kepada kelompok-kelompok teroris di Suriah dan Irak, merupakan kezaliman nyata negara itu yang akan tercatat dalam sejarah politik Dunia Islam.
Sumber : www.indonesian.irib.ir