Kementerian Luar Negeri Suriah melayangkan dua surat kepada Sekjen PBB dan Ketua Dewan Keamanan, untuk memprotes serangan terbaru rezim Zionis Israel ke salah satu wilayah di sekitar Damaskus.
Israel, Rabu (7/2) menyerang Pusat Riset Ilmu Pengetahuan Suriah di wilayah Jamraya, barat laut Damaskus, ibukota negara itu dengan sejumlah roket.
Serangan itu dilancarkan Israel untuk mendukung kelompok-kelompok teroris bersenjata dan membuat krisis Suriah berlarut-larut serta memulihkan semangat tempur para teroris yang terpuruk, juga mencegah hancurnya kelompok-kelompok teroris di tangan pasukan pemerintah Suriah.
Aksi teror Israel dan koordinasi kontinu dengan kelompok-kelompok teroris membuktikan bahwa bahaya yang ditimbulkan Israel tidak lebih kecil dari kelompok teroris Daesh dan Front Al Nusra. Realitasnya, pergerakan Israel dan teroris Takfiri saling melengkapi satu sama lain dengan satu tujuan yaitu membantai rakyat Suriah.
Dengan menduduki sebagian wilayah Suriah di Dataran Tinggi Golan dan melancarkan serangan ke wilayah-wilayah negara ini, terutama dalam beberapa tahun terakhir, dengan berbagai cara Israel sebenarnya sedang terus melakukan pelanggaran kedaulatan wilayah Suriah.
Sejak pecahnya perang di Suriah, dalam rentang waktu hampir tujuh tahun, dengan maksud mendukung teroris, Israel beberapa kali melancarkan serangan udara ke markas pasukan pemerintah Suriah di sejumlah wilayah negara itu. Suriah, karena menjadi sasaran berbagai konspirasi Barat dan Israel, sampai saat ini dilanda krisis internal.
Dalam konspirasi-konspirasi itu, Israel dan negara-negara Barat anti-Bashar Assad, memanfaatkan sebagian aksi unjuk rasa warga Suriah dengan menyuplai logistik kepada teroris dan perusuh, untuk menciptakan instabilitas dan merusak keamanan negara itu.
Selain mendukung kelompok-kelompok teroris Takfiri yang ingin menggulingkan pemerintahan sah Suriah dan membunuh warganya, Israel juga kerap melancarkan serangan langsung terhadap pasukan pemerintah Suriah dengan maksud membantu kelompok-kelompok teroris.
Terorisme dan Zionisme telah berubah menjadi dua alat Barat untuk meraih ambisinya di kawasan. Terkait hal ini Darul Fatwa Palestina mengumumkan, Israel dan teroris Takfiri adalah dua sisi mata uang yang sama.
Pasca kegagalan Barat meraih ambisinya di kawasan dalam beberapa tahun terakhir, terungkap bahwa negara-negara Barat dengan skenario menghadapkan negara-negara kawasan dengan terorisme, telah meningkatkan intervensinya di kawasan sehingga bisa mewujudkan tujuan imperialisnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Israel didukung Amerika, juga berusaha mengacaukan Timur Tengah lewat tangan teroris dan menghapus masalah pendudukan Palestina dengan menciptakan krisis dan melemahkan negara-negara kawasan.
Pada kondisi seperti ini, kita menyaksikan peningkatan kerja sama teroris dan Israel serta bertambahnya kejahatan mereka di Suriah sehingga semakin menyengsarakan kehidupan rakyat negara itu.
Tidak diragukan diamnya PBB menghadapi kejahatan teroris dan serangan-serangan Israel ke Suriah menjadi lampu hijau bagi Israel dan teroris Takfiri untuk terus menginvasi Suriah dan melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyatnya.
Sumber : Parstoday