Suatu hari seorang pemuda datang menjumpai Imam Ja’far Ash-Shadiq dan berkata : “Wahai Imam ! aku ingin bekerja, namun sayangnya aku tak punya modal.” Imam berkata: “Jagalah kejujuran, pasti Tuhan Menolongmu.” Setelah itu pemuda itu minta diri. Di tengah jalan pemuda itu menemukan dompet yang berisi uang 700 dinar. Pemuda itu harus melaksanakan nasehat Imam. Maka pemuda itu pun mengumumkan kepada semua masyarakat bahwa barang siapa yang kehilangan barang hendaknya datang menjumpainya.
Dengan suara keras pemuda itu pun berteriak, “Barangsiapa kehilangan barang hendaknya dia menyebutkan ciri-ciri barang itu!” Seseorang menyebutkan persis dengan ciri barang yang hilang itu. Maka dompet itu pun diberikan kepadanya dan si pemilik memberikan 70 dinar sebagai balasan atas kejujurannya.
Pemuda itu kembali menjumpai Imam dan menceritakan kejadian itu, Imam berkata “Tujuh puluh dinar dari jalan halal jauh lebih baik dari 7000 dinar dari jalan haram, dan Tuhan telah memberikan rezeki itu kepadamu.” Kemudian pemuda itu menjadikan uang itu sebagai modal dagang dan di kemudian harinya dia menjadi kaya raya.