Pada Ahad (13/12) militer Nigeria menyerang membabi buta Husainiyah Baqiyatullah, pusat keagamaan warga Muslim di Zaria, Nigeria utara, ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tengah berlangsung. Pusat keagamaan itu juga kediaman Syeikh Ibrahim Zakzaky, pemimpin The Islamic Movement of Nigeria. Menurut sejumlah laporan pers, lebih dari 1.000 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Serangan dilakukan sewenang-wenang dan tanpa alasan yang bisa dibenarkan. Klaim militer bahwa warga Muslim menyetop konvoi seorang petinggi militer sama sekali tidak bisa dijadikan alasan. Warga Muslim pun telah membantah tegas tuduhan tersebut.
Selain itu, ini bukan pertama kalinya militer Nigeria dan rezim Abuja mempersekusi pengikut Syeikh Zakzaki. Pada tahun lalu, militer Nigeria menembaki pengikut Syeikh Zakzaky yang sedang menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina dalam peringatan Hari Internasional al-Quds. Sekitar 40 orang dilaporkan tewas akibat penembakan brutal tersebut, termasuk tiga putra Syeikh Zakzaky.
Karena itu, Human Rights Alliance, Aliansi Anti Perang dan Garda Suci Merah Putih dalam pernyataan sikapnya mengutuk serangan tersebut dan mendesak pemerintah Nigeria melalui perwakilan mereka di Jakarta untuk menyetopnya segera. Mereka juga menuntut Pemerintah Indonesia, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan dunia internasional untuk melakukan “intervensi moral” terhadap pemerintah Nigeria untuk menghentikan segala bentuk persekusi terhadap warga Muslim.
Disebutkan demonstrasi mengutuk aksi kekerasan terhadap muslim Niheria akan akan diadakan pada Senin (14/12) pukul. 13.00 WIB bertempat didepan kantor Kedubes Nigeria, Jalan Denpasar Raya Blok A-13 No. 3, Kuningan, Jakarta Selatan.
Syeikh Zakzaky adalah pemimpin The Islamic Movement of Nigeria. Gerakan ini mendapat dukungan luas dari komunitas Muslim di Nigeria, utamanya di Zaria, kota terbesar di negara bagian Kaduna. Syeikh Zakzaky sejak lama mengkritik keras praktik korupsi pemerintahan Nigeria, termasuk kerja sama Abuja dengan Israel dan dugaan hubungan gelap antara militer dengan kelompok teroris Boko Haram.
The Islamic Movement dikenal sebagai kelompok anti-kekerasan yang banyak terlibat dalam aktivitas pendidikan dan sosial di Nigeria. The Islamic Movement juga penentang keras keberadaan Boko Haram. Belum lama ini, pengikut The Islamic Movement menjadi korban aksi terorisme Boko Haram. Sedikitnya 30 orang tewas dalam aksi tersebut.
Sumber : www.id.abna24.com