Kisah & Hikmah

Ujian Bagi Iskandar

Dari sejumlah dosa-dosa yang sangat banyak dijelaskan oleh Al-Quran Al-Karim, adalah menganiaya dan merampas hak-hak orang lain dan juga didapatkan beberapa ayat yang mengingatkan tentang besarnya akibat-akibat yang akan diterima oleh orang yang melakukannya. Dalam hal ini Al-Quran memperingatkan dengan berbunyi: {Innahu la yuflihudz dzaalimuun}  “Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.” Untuk mengetahui akan pahit dan buruknya kezaliman perbuatan itu maka kita dapat menunjukkan kepada orang lain tentang dampak dan pengaruhnya. Para ilmuan yang mendalami tentang kebagaimanaan mendidik juga menekankan pada poin ini serta metode-metode pendidikan serta juga menunjukkan dampak kecintaan dan merasakan perbuatan yang lebih baik sehingga mampu menembus kedalaman hati nurani manusia.

Ujian Bagi Iskandar

Arastu, dahulu adalah (Guru pertama) pendidik dan pelatih Iskandar, setelah dia mendidik dan mengajarkan secara sempurna semua ilmu-ilmu yang diperlukan oleh Iskandar, suatu hari dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok dari ulama dan hukama Arastu menanyakan beberapa soal kepada Iskandar, Iskandar pun menjawabnya dengan benar semua pertanyaan tersebut. Akan tetapi seharusnya Arastu memotivasi dan memuji Iskandar malah sebaliknya dia mencerca dan memakinya dengan keras dan menyebutnya sebagai seorang yang bodoh dan tidak pandai. Iskandar muda sangat tidak senang akan perbuatan ini dan merasa tersiksa dengan gurunya. Para hadirin yang hadir dalam pertemuan itu terkejut dengan cercaan dan makian tidak berdalil yang dilontarkan guru itu dan juga bukan pada tempatnya, lalu mereka memprotes Arastu serta menanyakan: Untuk apa kamu geram dan tidak berterima kasih kepada murid yang unggul dimana seharusnya kamu memotivasinya? Arastu menjawab: Iskandar adalah seorang anak yang mendapatkan bimbingan kesenangan dan kenikmatan dan dalam jangka waktu dekat ini dia akan menjadi seorang raja dan semua perkara pemerintahan negara akan dikuasainya. Saya menginginkan dia merasakan kezaliman sehingga dia memahami bahwa betapa kezaliman itu sangat pahit dan tidak enak dan dia harus menghindari penyiksaan dan ketidakadilan serta merampas hak-hak orang lain sampai dia mencapai masa kerajaannya.

Ali kw berkata: “Adzdzulumu jurmun la yunsa”  Kezaliman adalah suatu dosa yang tidak akan pernah terlupakan.

(Diterjemahkan oleh Ummu Jausyan)

Komentari Artikel Ini

comments

%d blogger menyukai ini: