Republik Islam Iran menekankan pentingnya persatuan di tengah umat Islam untuk menghadapi rencana rezim Zionis Israel menghancurkan Masjid al-Aqsa di Kota Quds (Yerusalem).
Dalam pernyataan yang dirilis Jumat (21/8/2015), Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan dukungan tak tergoyahkan Republik Islam untuk Palestina dan rakyat Palestina.
“Persatuan dan solidaritas di tengah umat Islam serta semua orang merdeka akan menggagalkan konspirasi rezim Zionis untuk menghancurkan Masjid al-Aqsa,” kata statemen yang dikeluarkan untuk mengenang peristiwa pembakaran kiblat pertama kaum Muslim oleh ekstrimis Zionis pada 21 Agustus 1969.
Bangunan suci itu dibakar oleh warga Zionis setelah berkoordinasi dengan pasukan militer Israel. Masjid al-Aqsa dibakar oleh seorang Yahudi ekstrim keturunan Australia, Denis Michael Rohan pada Agustus 1969.
Rohan masuk ke Masjid al-Aqsa, lalu mengguyur minyak ke mimbar. Api disulut, dan papan berusia 800 tahun di mimbar itu pun hangus. Peristiwa itu juga menghanguskan peninggalan-peninggalan bersejarah, seperti mimbar yang dibuat oleh tokoh Islam legendaris masa Perang Salib, Salahudin al-Ayubi, Masjid Umar, Mihrab Zakariya, Maqam Arbain, dan Darul Khatabah.
Dalam rilisnya, Kemenlu Iran menyoroti tuntutan rakyat Palestina untuk tindakan nyata oleh negara-negara Islam dalam mendukung Masjid al-Aqsa, yang berfungsi sebagai simbol persatuan di antara semua agama langit ini.
Iran juga memperingatkan terhadap upaya Israel untuk mengubah demografi Quds dan memajukan proyek Yahudisasi di kota suci itu. Statemen ini juga menyinggung tentang serangan ekstrimis pemukim Israel terhadap Masjid al-Aqsa.
Sumber : www.Indonesian.irib.ir
