Kepolisian Provinsi Chechnya, Rusia, menggelar investigasi kasus penipuan yang dilakukan tiga perempuan yang diduga kuat melarikan uang milik ISIS.
Ketiga perempuan muslim Chechnya itu sebelumnya meminta dana 200 ribu Rubel (setara Rp 44,5 juta) kepada seorang perekrut militan ISIS. Mereka beralasan butuh dana untuk berangkat jihad ke Suriah. Namun bukannya bergabung, ketiganya malah kabur dan menghilang usai menerima uang, seperti dilaporkan Stasiun Televisi Al Arabiya, Senin (3/8/2015).
Juru bicara Kepolisian setempat, Magomed Deniyev, menyatakan modus ketiga pelaku adalah membuat akun jejaring sosial palsu lalu menghubungi akun Sosmed milik ISIS. “Salah satu pelaku membuat akun Sosmed palsu. Setelah mendapat dana, mereka menghapusnya dan menghilang,” terangnya.
Situs perekrut ISIS dikabarkan marah karena ditipu dan membuat berita tentang penipuan tiga perempuan Chechnya lalu disebar di beberapa situs propaganda para pendukungnya.
Polisi Chechnya yang membaca laporan serta menerima informasi aliran dana mencurigakan dari Dinas Pemantuan Internet Rusia langsung mencari dan membawa tiga perempuan itu ke kantor polisi untuk diperiksa. Namun ketiga wanita pelaku penipuan itu tidak akan ditahan karena untuk sementara ini tidak ada pelanggaran hukum pidana Rusia dilakukan ketiganya. “Kami baru bergerak bila ada laporan resmi yang diajukan kuasa hukum ISIS,” pungkas Deniyev.
Sementara salah satu pelaku penipuan, Maryam, mengaku berani mengontak akun ISIS setelah melihat beberapa kawannya berangkat ke wilayah konflik. “Tidak ada dari mereka yang baik-baik saja setelah bergabung ISIS,” ungkapnya.
Perlu diketahui, sedikitnya 1000 warga muslim Chechnya, Rusia, bergabung dengan ISIS dan berangkat ke Irak dan Suriah.
Sumber : www.lensaindonesia.com