Wakil Presiden Irak, Nouri Maliki dalam acara pembukaan Muktamar ke-6 Majma Jahani Ahlul Bait As sabtu [15/8] menyatakan, “Saya menghargai diadakannya konferensi besar ini saya merasa terhormat untuk berada di antara sekelompok elit Syiah. Untuk mengatasi tantangan yang Syiah hadapi saat ini, Majma Jahani Ahlul Bait adalah tempat di mana Syiah dari berbagai negara berkumpul dan berbincang bersama untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Muslim mencintai Ahlul Bait As dan mereka mendekati Nabi Saw melalui Ahlul Bait kecuali oleh kelompok yang telah memusuhi mereka sejak awal Islam.”
Lebih lanjut mantan perdana menteri Irak itu berkata, “Kita harus mengurangi ketegangan antara Syiah dengan penganut agama lain, termasuk kepada sesama muslim, untuk mewujudkan persatun dan kebersamaan antara penganut agama dan antar sesama muslim.”
Dia juga mengatakan:. “Republik Islam, oleh pimpinan Pemimpin Tertinggi, sedang berusaha memperkuat madrasah Ahlul Bait dan mendorong para pengikutnya dan semua umat Islam untuk saling menjalin kerjasama ekonomi dan politik untuk menguatkan eksistensi umat Islam di dunia. Kami mendukung upaya ini dan ini adalah tujuan kita. Persatuan internal dalam komunitas Syiah sangat diperlukan, untuk membawanya keluar dan menjalin hubungan lebih erat dengan komunitas lain.”
Wakil Presiden Irak dalam penyampaian selanjutnya menyinggung kondisi di Irak dan menyatakan: “Syiah Irak belakangan ini menjadi korban permusuhan dari kelompok takfirisme. Pasca Kejatuhan rezim Saddam Husain konspirasi multinasional melakukan persengkokolan untuk mencoba memecah belah Irak dan menjadikannya menjadi beberapa negara. Pihak asing dengan memanfaatkan agen lokal telah membuat beberapa kekacauan dalam negeri dengan menebar aksi-aksi teror dan pembunuhan.”
“Syiah di berbagai negara menderita dan menjadi korban konspirasi Zionisme dan tindak kekerasan dari kelompok Wahabi. Selama Wahabisme aktif, kelompok Takfiri seperti al-Qaeda, ISIS, dan Boko Haram akan bertahan,” lanjutnya.
“Israel telah menargetkan Muslim Sunni dan Syiah saling membantai satu sama lain. Sehingga dengan itu target jangka panjang mereka, adalah kelemahan umat Islam, sehingga dengan mudah mereka bisa kuasai.” tambahnya.
“Hari ini kita menyaksikan persengkokolan Zionis dan Wahabis untuk menghancurkan Irak. Penggunaan kekuatan dalam negeri untuk mengalahkan invasi ini harus dilakukan. Kita bisa menggunakan semua perangkat hukum, pemerintah, dan alat media untuk mengantisipasi kerugian lebih besar. Kita harus mengelola kondisi domestik dan menyamakan perspektif kita.” ujar pejabat tinggi Irak tersebut.
Disebutkan Majma Jahani Ahlul Bait As telah menyelenggarakan Muktamar ke -6 yang dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Islam Iran DR. Hasan Rouhani pada hari Sabtu [15/8]. Muktamar yang berlangsung selama 3 hari, dari 15-18 Agustus 2015 tersebut dihadiri 800 tokoh Syiah dari 130 negara. Acara 4 tahunan Majma tersebut akan meminta laporan pertanggungjawaban dari pengurus Majma periode sebelumnya dan akan mengangkat pengurus baru untuk menjalani amanah di periode selanjutnya selama 4 tahun ke depan.
Majma Jahani Ahlulbait (Bahasa Arab: المجمع العالمي لأهل البيت عليهم السلام ) dalam bahasa Indonesia Lembaga Internasional Ahlulbait adalah organisasi non government berskala internasional yang didirikan pada tahun 1990 oleh sejumlah ulama dan cendekiawan muslim Syiah dengan dukungan dari para ulama marja taklid. Organisasi ini bergerak dibidang pendidikan, penelitian dan percetakan dengan tujuan untuk memperkenalkan mazhab Ahlulbait As keseluruh dunia termasuk memberikan pembelaan dan perlindungan terhadap terhadap masyarakat muslim Syiah yang terzalimi.
Sumber : www.id.abna24.com