Dengan Asma Allah yang Mahakasih dan Mahasayang
“Sesama mukmin adalah bersaudara. Mereka laksana badan yang satu,
yang jika sebagian anggota tubuhnya terkena sakit
maka rasa sakitnya akan dirasakan seluruh tubuhnya.
Ruh keduanya berasal dari ruh yang satu.
Dan hubungan ruh orang mukmin dengan ruh Allah,
lebih dekat dari hubungan matahari dengan sinarnya.”
“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya bersaudara,
ia (bagaikan) mata dan kompas penunjuknya,
tidak mengkhianatinya, tidak menzaliminya, tidak menipunya
dan tidak juga menjanjikan sesuatu, kemudian tidak menepatinya.”
“Hak seorang muslim atas muslim lainnya adalah:
Hendaknya dia tidak merasa kenyang saat saudaranya kelaparan,
tidak merasa puas (dari minum) saat saudaranya kehausan,
dan hendaknya tidak berpakaian (secara berlebihan),
sementara saudaranya dalam keadaan telanjang.
Alangkah besarnya hak muslim atas muslim lainnya.
Lalu beliau melanjutkan pembicaraannya: Perlakukanlah saudara
Seagamamu dengan sesuatu yang kau suka jika hal itu dilakukan padamu.”
“Barangsiapa yang melihat saudaranya berbuat kejelekan
lalu dia tidak mencegahnya, padahal dia mampu melakukannya,
maka berarti dia telah mengkhianati saudaranya.”
“Saudara yang paling kucintai adalah yang memberitahukan
kekuaranganku kepadaku.”
“Jadilah penganjur kebaikan bagi manusia,
bukan hanya dengan perkataan namun dengan
Kesungguhan (dalam ibadah), kejujuran serta wara’ (tidak rakus kepada dunia).”
“Orang yang beramal tanpa pengetahuan, laksana orang
yang berjalan bukan pada jalannya. Maka kecepatan perjalanannya
tidak berarti apa-apa, bahkan akan menambah jauhnya dari tujuan.”
Dengan rahmat-Mu
Wahai Yang Paling Pengasih dari segala yang mengasihi
Ya Arhamar Rahimin