Tokoh-tokoh Kristen dan Muslim Palestina pendudukan mengecam langkah permusuhan Arab Saudi yang menyebut Hizbullah, Lebanon sebagai organisasi teroris.
Stasiun televisi Alalam (9/3) melaporkan, Uskup Atallah Hanna, Kepala Keuskupan Romawi Ortodoks di Palestina mengatakan, langkah Saudi memasukkan Hizbullah ke daftar organisasi teroris, merugikan Lebanon dan Palestina.
Ia juga menyinggung situasi sensitif Palestina saat ini dan menuturkan, harus dirancang program-program untuk meningkatkan solidaritas bangsa Arab dan persatuan di antara mereka sehingga seluruh perhatian tertuju pada Palestina dan Baitul Maqdis.
Pada saat yang sama, warga Palestina di kota Tulkarm di Tepi Barat menggelar unjuk rasa mendukung Hizbullah, Lebanon.
Warga Palestina bermaksud menandatangani spanduk menentang perlakuan tidak adil terhadap gerakan perlawanan di Selatan Lebanon dan Hizbullah.
Hassan Khreisheh, Wakil kedua Ketua Parlemen Palestina yang ikut dalam unjuk rasa mingguan itu, menyinggung tekad bangsa Palestina untuk mewujudkan tujuan-tujuan Intifada.
Ia mengatakan, semangat para pejuang Palestina bersumber dari semangat kemenangan gerakan perlawanan di bawah pimpinan Hizbullah.
Khairy Hannoun, anggota kelompok perlawanan Palestina di Tulkarm mereaksi klaim-klaim musuh anti-Hizbullah.
Ia menerangkan, Hizbullah selalu mengibarkan bendera perlawanan atas rezim Zionis Israel dan negara-negara Arab pendukungya.
Hannoun menegaskan, bendera kebenaran Hizbullah akan selalu berkibar.
Sumber : www.indonesian.irib.ir