Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan tindakan rezim Zionis Israel terhadap Masjid al-Aqsa tidak dapat diterima.
Jumat lalu, militer Israel menyerang jemaah shalat Palestina di Masjid al-Aqsa dengan granat kejut dan gas air mata. Serangan ini membuat puluhan orang terluka.
Seperti dilansir kantor berita IRIB, Abbas pada rapat Komite Eksekutif Gerakan Fatah di Ramallah, Ahad (29/7/2018) mendesak langkah serius untuk melawan keputusan Israel yang meloloskan undang-undang negara bangsa Yahudi dan mencabut hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.
Dia juga menekankan perlawanan dan keharusan untuk mengambil langkah-langkah tertentu di Palestina dan PBB.
Abbas menolak prakarsa Amerika yang disebut Kesepakatan Abad dan menegaskan prakarsa ini tidak akan pernah berhasil.
Berdasarkan Kesepakatan Abad, Quds akan diserahkan kepada rezim Zionis, pengungsi Palestina ditempatkan di negara lain dan dilarang untuk kembali, dan kepemilikan tanah rakyat Palestina hanya terbatas di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Di bagian lain, Abbas menjelaskan hasil-hasil kunjungan delegasi Palestina ke Suriah dengan mengatakan, delegasi telah membahas isu-isu penting termasuk kamp pengungsian Yarmuk.
“Kedua pihak sepakat bahwa Otorita Ramallah bersama PBB dan pemerintah Suriah akan terlibat untuk membangun kembali kamp Yarmuk,” tambahnya.
Yarmuk dikenal sebagai kamp terbesar untuk pengungsi Palestina di Suriah dan telah menjadi sebuah simbol khusus bagi mereka.
Sumber : Parstoday