Rezim ZIonis Israel melakukan pengawasan ketat terhadap jejaring sosial untuk mencegah meluasnya berita terkait Intifada al-Quds dan penyebaran budaya mati syahid.
Pihak berwenang bagian penyensoran di militer Israel meningkatkan kontrol terhadap jejaring sosial seperti Facebook dan meminta para pengguna jejaring ini untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum mempublikasikan konten di akun-akun jejaring sosial mereka dengan tujuan untuk mencegah penyebaran berita Intifada al-Quds.
Menurut surat kabar Haaretz, pengelola sensor militer Israel telah mengirim surat kepada 30 jejaring sosial yang aktif dan meminta mereka untuk tidak mempublikasikan berita terkait situasi keamanan di wilayah Palestina yang diduduki.
Sejak awal, rezim Zionis juga telah menerapkan kebijakan pengetatan kontrol dan pengawasan terhadap media rezim ini.
Israel juga telah mengagendakan untuk memisahkan wilayah utara dan selatan Tepi Barat menyusul kegagalan Tel Aviv untuk memadamkan Intifada al-Quds.
Intifada al-Quds meletus pada awal bulan Oktober 2015 untuk melawan kebijakan agresif Israel. Sejak saat itu hingga sekarang, lebih dari 174 warga Palestina telah gugur syahid.
Sumber : www.indonesian.irib.ir