Presiden Turki mengatakan, selama Bashar al-Assad, Presiden Suriah masih berkuasa, pemerintah Ankara tidak bisa memerangi kelompok teroris Takfiri ISIS.
Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (26/12/2015) malam mengatakan, Suriah, Irak, Iran dan Rusia telah membentuk komite untuk koordinasi dalam memerangi teroris ISIS dan mereka meminta kami untuk bergabung, namun kami telah mengatakan kepada mereka bahwa selama Assad masih menjadi Presiden Suriah, kami tidak akan memerangi ISIS.
Menurut Sputnik, Erdogan juga mengklaim bahwa masuknya pasukan Turki ke Irak atas permintaan Baghdad dan misi dari pasukan tersebut adalah melatih orang-orang Irak yang berperang melawan teroris.
Tanpa menyinggung protes pemerintah Irak atas invasi pasukan Turki, Erdogan mengatakan, Turki mengirim pasukan ke Irak dengan tujuan memerangi terorisme.
Sejak awal bulan Desember 2015, Turki telah mengerahkan ratusan pasukan ke wilayah Bashiqa, dekat Mosul di Provinsi Nineveh, Irak dengan dalih melatih pasukan Peshmerga.
Liga Arab dalam pertemuan khusus pekan lalu atas permintaan pemerintah Irak telah menuntut penarikan tanpa syarat pasukan Turki dari negara Arab itu.
Sumber : www.indonesian.irib.ir
