Gerakan Palestina Hamas dan Fatah menolak undangan untuk ikut dalam pertemuan membahas kondisi ekonomi Gaza di Washington, ibukota Amerika.
Menurut laporan IRIB, Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) dan faksi Fatah mereaksi undangan Amerika untuk terlibat dalam pertemuan membahas kondisi ekonomi Jalur Gaza seraya menyatakan, solusi krisis Gaza membutuhkan keinginan politik dan bukan dalam koridor upaya ekonomi.
Dua faksi Palestina ini memperingatkan upaya sebagian pihak untuk mengakhiri masalah Palestina dan pembagian Palestina.
Ahmed Majdalani, anggota komite eksekutif PLO tentang undangan Amerika untuk ikut dalam pertemuan membahas kondisi ekonomi Gaza mengatakan, upaya ini berada dalam koridor mengakhiri masalah Palestina.
Daoud Shahab, Jurubicara gerakan Jihad Islam Palestina hari Sabtu (10/3) mengatakan, tujuan pertemuan Amerika terkait Gaza sangat berbahaya dan hasilnya tidak dapat diterima.
“Pertemuan ini diatur sedemikian rupa oleh Amerika untuk membebaskan rezim zionis Israel melakukan sesuatu demi menyelesaikan krisis yang ada dan selanjutnya tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” tambahnya.
Undangan untuk ikut dalam pertemuan ekonomi berada dalam kondisi dimana rata-rata kemiskinan dan pengangguran di Jalur Gaza telah mencapai angka yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sekitar 80 persen dari penduduk daerah ini hidup di bawah garis kemiskinan dan secara keseluruhan pengangguran di Jalur Gaza mencapai angka 50 persen.
Blokade Jalur Gaza oleh rezim zionis Israel sejak tahun 2006 dan sanksi Otorita Palestina terhadap Gaza menyebabkan kondisi kemanusiaan dan ekonomi di daerah ini sangat memprihatinkan.
Jason Greenblatt, utusan khusus Amerika untuk Timur Tengah baru-baru ini menyatakan, Gedung Putih ingin menyelenggarakan pertemuan untuk membahas krisis yang terjadi di Jalur Gaza.
Sumber : Parstoday