Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengecam dukungan kandidat presiden Amerika terhadap kejahatan rezim Zionis Israel.
Laporan Pusat Informasi Palestina Rabu (9/11) menyebutkan, Hazem Qasim, anggota Hamas seraya mengisyaratkan upaya kandidat pilpres Amerika mengumumkan dukungan lebih besar kepada Israel dan mengumbar janji bantuan lebih kepada rezim ini, menuntut dihentikannya dukungan Amerika terhadap kejahatan Israel.
Hazem Qasim menambahkan, janjia para kandidat presiden Amerika untuk melanjutkan dukungan terhadap kejahatan Israel dalam mengabaikan hak-hak bangsa Palestina dalam koridor dukungan penuh terhadap penjajahan dan kebijakan arogansi mereka terhadap rakyat Palestina.
Qasim juga menuntut pengokohan front internal Palestina melalui diakhirinya perpecahan dan perealisasian rekonsiliasi nasional untuk menghadapi musuh Zionis dan para sponsornya.
Qasim juga meminta Otorita Ramallah untuk selanjutnya tidak mengharapkan peran positif Amerika terkait isu Palestina.
Bulan lalu Donald Trump dan Hillary Clinton saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menekankan berlanjutnya dukungan Washington kepada rezim Tel Aviv.
Clinton berjanji akan berdiri sebagai tameng atas upaya untuk mencap ilegal rezim Zionis Israel.
Sementara Trump kepada Netanyahu berjanji jika terpilih sebagai presiden akan mengakui secara resmi Baitul Maqdis sebagai ibu kota Israel.
Pengamat meyakini bahwa janji kandidat presiden AS kepada Israel karena isu ini akan menjadi modal untuk menang di pilpres.
www.parstoday.com
