Ismail Haniyah, wakil ketua Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengatakan, kelompok ini berusaha merealisasikan cita-cita bangsa Palestina, karena muqawama tidak akan pernah menyerah.
Seperti dilaporkan Pusat Informasi Palestina Kamis (23/3), Ismail Haniyah di peringatan ke 13 gugurnya Sheikh Ahmad Yassin, pendiri Hamas, menekankan komitmen terhadap prinsip dan cita-cita tokoh besar ini. “Hamas bangga terhadap pemimpin teladan seperti Sheikh Ahmad Yassin yang komitmen terhadap prinsip dan keyakinan di tingkat politik,” tegas Ismail Haniyah.
Seraya menekankan prinsip-prinsip Hamas, Ismail Haniyah mengatakan, “Prinsip terpenting Hamas adalah Palestina sebuah wilayah bersatu dan kami tidak akan mundur walau setapak. Jalur Gaza bagian dari wilayah Palestina dan pembentukan negara Palestina tidak akan terbatas pada wilayah ini dan negara Palestina juga tidak akan bentuk tanpa melibatkan Gaza.”
Haniyah menambahkan, kekuatan Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas yang dibentuk oleh Sheikh Ahmad Yassin masih terus mengalami perkembangan dan tujuan dari brigade ini meningkatkan kemampuan dan kekuatan militernya bukan sekedar membela Jalur Gaza, namun ditujukan untuk membebaskan al-Quds dan Masjid al-Aqsa dari cengkeraman rezim penjajah Zionis.
Wakil ketua Biro Politik Hamas seraya menekankan dukungan terhadap prinsip persatuan nasional mengatakan, dewasa ini bangsa Palestina berusaha memiliki sebuah sistem politik bersatu, pemerintah satu, program nasional satu dan opsi-opsi strategis.
Sheikh Ahmad Yassin membentuk Hamas pada 14 Desember 1987. Sheikh Yassin gugur syahid pada 22 Maret 2004 diserang oleh jet tempur Israel setelah keluar dari masjid.
Sumber : www.parstoday.com
