Ketua Biro Politik Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) menekankan komitmen Hamas kepada opsi Muqawama dan menentang tegas untuk mengakui rezim Zionis Israel.
Ismail Haniyeh menegaskan hal itu dalam pertemuan dengan para mahasiswa Palestina di Jalur Gaza pada Minggu (12/11/2017).
“Strategi Hamas adalah mempertahankan dan mengembangkan opsi Muqawama (perlawanan) dan tidak akan pernah mengabaikannya,” kata Haniyeh seperti dilansir Pusat Informasi Palestina.
Ia menambahkan, Hamas memahami dengan baik bahwa upaya untuk membagi kawasan dan mensukseskan proyek Zionisme sedang dilakukan musuh, oleh karena itu diambil stategi persatuan nasional untuk melindungi dan mendukung isu Palestina.
Ketua Biro Politik Hamas lebih lanjut menyinggung prioritas dalam berkas perundingan Rekonsiliasi Nasionaldi Kairo, ibukota Mesir.
Haniyeh mengatakan, isu-isu terkait dengan pengelolaan urusan Gaza dan Tepi Barat yang merupakan bagian tanggung jawab dari Otorita Palestina dan institusi-institusi terkait, termasuk dari prioritas dalam berkas Rekonsiliasi Nasional.
Ia menegaskan, prioritas lainnya dalam berkas dialog Rekonsiliasi Nasional adalah kepemimpinan Organisasi Pembebasan Palestina yang memikul tanggung jawab dalam urusan Palestina di dalam dan luar.
Sumber : Parstoday
