Koran Financial Times cetakan Inggris melaporkan upaya rezim Zionis Israel untuk menemukan sekutu baru di Afrika guna memperkokoh posisi rezim ilegal ini di tingkat internasional.
Koran Financial Times Kamis (31/3) menulis, setelah hubungan Israel dan Eropa renggang dan semakin dingin, Tel Aviv mulai berupaya mencari sekutu di Benua Afrika.
Financial Times menulis, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Septemper 2015 tengah meratifikasi draf resolusi yang mengharuskan Israel membuka pintu instalasi nuklirnya bagi tim investigasi lembaga nuklir dunia ini, namun draf tersebut gagal karena penolakan sejumlah negara Afrka.
Rezim Zionis dengan memiliki puluhan hulu ledak nuklir hingga kini menolak menandatangani Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT) dan mencegah tim investigasi IAEA meninjau instalasi nuklirnya.
Riset Institut Sains dan Keamanan Internasional (ISIS) menunjukkan bahwa rezim Zionis di tahun 2014 memiliki 115 hulu ledak nuklir dan selama 50 tahun telah memperkaya 660 kg plutonium.
Sumber : www.indonesian.irib.ir
