Info Islam

Kejahatan Israel-AS terhadap Palestina

Kabinet keamanan rezim Zionis Israel pada Ahad (27/11/2016) malam, dengan suara bulat menyetujui pembelian 17 unit tambahan pesawat tempur F-35 dari Amerika Serikat. Dengan pembelian ini, pasukan siluman Israel sekarang diperkuat oleh 50 pesawat tempur F-35.

Pembelian senjata baru Israel dari AS dapat dianalisa dari perspektif kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden di negara itu. Meski pemerintah Barack Obama memiliki perbedaan pandangan dengan Israel terkait beberapa isu regional, namun Obama juga mengambil langkah-langkah penting dalam menyediakan bantuan militer dan mempersenjatai militer rezim Zionis.

Langkah terbaru pemerintah Obama berhubungan dengan paket bantuan militer senilai 38 miliar dolar kepada Tel Aviv untuk 10 tahun ke depan. Ini adalah dukungan militer terbesar yang pernah diberikan AS kepada Israel.

Setelah pengumuman hasil pilpres AS, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut Donald Trump sebagai sahabat sejati Israel. Tampaknya Netanyahu menggunakan ungkapan ini karena menantu Trump adalah seorang Yahudi.

Kabinet Israel sedang berupaya untuk memperkuat hubungan dengan pemerintahan baru AS. Netanyahu ingin menunjukkan kepada publik Zonis bahwa Israel gembira atas terpilihnya Trump dan taipan properti ini akan menjamin kepentingan Israel melebihi dari apa yang dijanjikan Hillary Clinton.

Meski Trump sama seperti presiden-presiden lain Amerika, akan tetap mengistimewakan rezim Zonis, tapi dengan memperhatikan kepribadian presiden baru AS ini, maka kebijakan luar negeri Trump masih menjadi misteri dan ibarat sebuah kotak hitam.

Terlepas dari tujuan Netanyahu memborong jet tempur Amerika atau bagaimana nantinya pendekatan Trump terhadap Israel, namun hubungan militer Washington dengan Tel Aviv membuktikan bahwa AS terlibat dalam kejahatan-kejahatan rezim Zionis.

AS menyetujui penjualan jet tempur canggih ke Israel ketika dunia internasional menyuarakan keprihatinan serius terhadap kejahatan Zionis di tanah Palestina. Pekan lalu, PBB menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.

Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Stephen O’Brien pada 23 November lalu, mengatakan bahwa Israel secara agresif sedang merampas tanah warga Palestina di Tepi Barat. Dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan, O’Brien menegaskan penghancuran rumah dan perampasan tanah warga Palestina di Tepi Barat meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2015.

Dalam hal ini, Pusat Statistik Palestina mencatat bahwa rezim Zionis telah merampas lebih dari 85 persen tanah Palestina. Tanah Palestina hanya tersisa 15 persen disebabkan penjajahan Israel.

Israel terus berusaha menduduki seluruh tanah Palestina dengan berbagai cara termasuk menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina dan mengusir penguhuninya.

Rezim Zionis telah merampas lebih dari 600 hektar tanah di berbagai wilayah Tepi Barat hanya pada tahun 2015. Israel juga telah menghancurkan 645 rumah warga Palestina sehingga menyebabkan 2.180 orang termasuk 1.108 anak mengungsi.

Jadi, meningkatnya bantuan militer AS kepada Israel pada dasarnya merupakan sebuah lampu hijau kepada Tel Aviv untuk menindaklanjuti kebijakan ekspansionisnya di tanah Palestina. Dengan kata lain, AS dengan slogan-slogan manis di bidang hak asasi manusia, terlibat dalam kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.

Sumber : www.parstoday.com

Komentari Artikel Ini

comments

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
%d blogger menyukai ini: