Aparat keamanan rezim Zionis Israel menembaki seorang pemuda Palestina di al-Khalil, selatan Tepi Barat yang diduduki dan menyebabkannya gugur syahid.
Menurut ISNA mengutip situs Yedioth Ahronoth, seorang pemuda Palestina ditembak mati oleh pasukan keamanan rezim Zionis pada pada Rabu (7/2/2018) pagi setelah ia menusuk seorang petugas keamanan Israel di pintu masuk utama pemukiman ilegal, Karmei Tzur di al-Khalil.
Petugas keamanan rezim Zionis yang terluka dirawat di tempat kejadian oleh tim medis dan segera dievakuasi ke rumah sakit, namun pemuda Palestina tersebut dibiarkan berdarah hingga gugur syahid tanpa diberi bantuan medis kepadanya.
Segera setelah serangan tersebut, pasukan keamana rezim Zionis bergegas ke daerah itu dan memulai penyelidikan.
Selama 24 jam terakhir, tiga warga Palestina telah gugur syahid di beberapa daerah di Tepi Barat.
Sebelumnya, Ahmad Jarrar, seorang pejuang dari Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) gugur syahid ditembak aparat keaman rezim Zionis di sekitar Jenin pada hari Selasa.
Jarrar dituduh membunuh Raziel Shevach, seorang Rabbi Yahudi dalam operasi Havat Gilad di Nablus pada tanggal 9 Januari 2018.
Sejak keputusan Donald Trump, Presiden AS yang mengumumkan al-Quds sebagai ibukota rezim Zionis pada 6 Desember 2017, berbagai daerah di Palestina menjadi ajang unjuk rasa dan bentrokan dengan pasukan kemanan rezim ilegal ini.
Bentrokan tersebut hingga sekarang telah menyebabkan sekitar 25 warga Palestina gugur syahid dan ribuan lainnya terluka.
Berdasarkan laporan terbaru, lebih dari 1000 warga Palestina ditangkap sejak keputusan Trump terakit al-Quds diumumkan.
Sumber : Parstoday
