“Kenapa negara-negara yang sama tidak mengirim personel dan peralatan untuk melawan Zionis di Palestina?” tanyanya.
Sayyid Nasrullah mengatakan jika semua bom bunuh diri yang terjadi di Libanon, Suriah, irak, Yaman, Nigeria, Pakistan dan Afghanistan dilakukan terhadap enitias Zionis, maka rezim itu pasti sudah lenyap.
Dia juga mengingatkan untuk melawan isu dan hasutan antara umat Islam dan Kristen di Palestina yang berusaha dikobarkan musuh.
Sekjen Hizbullah menegaskan ulama berperan penting memnumbuhkan kesadaran para pemuda untuk berpegang teguh pada nilai-nilai agama –baik Islam atau Kristen– dan nilai-nilai Palestina.
Israel adalah garis depan plot kolonial pimpinan AS yang menargetkan seuruh ummat yang memiliki beragam sumber daya, peradaban dan budaya, lanjutnya.
Israel, kata dia, menerima semua bentuk dukungan dari sekutunya baik militer, politik, finansial dan informatif sementara negara-negara Arab tak memberi Palestina meski hanya berupa sarana-sarana konfrontasi.
Negara-negara Arab membantu teroris di Suriah, Irak, Yaman dan Libya dengan dana besar dan senjata melimpah, tapi mereka tak mendukung perlawanan Palestina melawan Isarel, kata Sayyid Nasrullah.
Awal bulan lalu, pemerintah Saudi dilaporkan menghapus nama rezim Israel dari list musuh negara itu.
