Menteri Perang rezim Zionis dalam pertemuan di pusat riset Wilson menyatakan bahwa Iran harus dijatuhi sanksi karena melakukan uji rudal barunya, mendukung teroris dan melanggar HAM.
Reuters melaporkan, Moshe Ya’alon menyatakan saat ini setidaknya tiga alasan untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.
“Pertama disebabkan penyebaran senjata dan teror… mereka memasok senjata kepada kelompok teroris di kawasan seperti Hizbullah,” ujar Menteri urusan perang Israel.
“Kedua, uji rudal balistik. Ini tindakan provokatif dan saya percaya akan merugikan. Meskipun demikian, masalah ini tidak boleh merusak kesepakatan yang telah dicapai (oleh Iran dan kelompok 5+1),” tambah Moshe Ya’alon.
“Ketiga adalah hak asasi manusia,” tegasnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri rezim Zionis mengintruksikan kepada kementerian luar negeri Israel supaya mengontak negara anggota kelompok 5+1 untuk mereaksi uji rudal terbaru Iran, dan menjatuhkan sanksi baru terhadap Tehran.
Jerusalem Post melaporkan, kantor Benyamin Netanyahu dalam statemennya menyatakan, Reaksi negara anggota kelompok 5+1 sebagai langkah penting sekaligus batu ujian bagi kekuatan dunia untuk menentukan bagaimana sikap mereka pasca penerapan JCPOA.
Pekan lalu, pasukan Pasdaran Iran melepaskan dua rudal balistik Qadr-H dan Qadr-F ke arah target yang sudah ditentukan dengan radius 1400 kilometer.
Jarak terdekat antara Iran dan Tel Aviv maupun Jerusalem sekitar seribu kilometer.
Militer Iran menyatakan uji coba rudal ini sebagai bagian dari sistem pertahanan untuk menghadapi setiap potensi ancaman terhadap Republik Islam.
Sumber : www.indonesian.irib.ir