Ketua Studi dan Dokumentasi Lembaga Penanganan Urusan Tahanan dan Pembebasan mengatakan, 212 warga Palestina gugur syahid pasca penangkapan dan penahanan di penjara-penjara rezim Zionis Israel.
Abdel Nasser Farauna mengatakan hal itu pada Rabu (11/10/2017) seperti dilansir Pusat Informasi Palestina.
Ia menjelaskan, akibat pengabaian rezim Zionis terhadap penanganan medis bagi para tahanan, 71 tahanan Palestina gugur syahid karena disiksa, 59 orang karena pengabaian secara sengaja atas pengobatan dan kesehatan mereka, tujuh orang karena ditembak langsung oleh aparat keamanan Israel dan 74 lainnya akibat pembunuhan secara sengaja dan teror fisik setelah penahanan.
Farauna lebih lanjut menyinggung penembakan langsung dari jarak dekat terhadap puluhan warga tak berdosa Palestina dalam Intifada al-Quds.
“Puluhan warga Palestina juga gugur syahid setelah mereka keluar dari penjara-penjara Israel akibat sakit karena di penjara selama bertahun-tahun,” ujarnya.
Ia menyebut rezim Zionis sebagai pihak yang bertanggung jawab atas semua kejahatan yang menyebakan gugur syahidnya para tahanan Palestina.
Di bagian lain pernyataannya, Ketua Studi dan Dokumentasi Lembaga Penanganan Urusan Tahanan dan Pembebasan menuntut lembaga-lembaga internasional untuk mengambil langkah guna mengadili rezim Zionis atas kejahatannya.
Ia juga menuntut lembaga-lembaga tersbut melakukan upaya serius untuk melindungi nyawa ribuan tahanan Palestina di berbagai penjara Israel dari bahaya kematian dan penyakit.
Berdasarkan data kelompok Hak Asasi Manusia, al-Dhamir, sekitar 7.000 warga Palestina mendekam di berbagai penjara Israel dalam kondisi memprihatinkan.
Sumber : Parstoday