Ulama dan aktivis Syiah Arab Saudi Ayatullah Syaikh Nimr Baqir al Nimr setelah menjadi tahanan politik sejak tahun 2012, akhirnya dieskusi mati pada sabtu (2/1) bersama dengan 46 aktivis lainnya. Vonis hukuman mati atas ulama kharismatik Syiah tersebut adalah keputusan pada sidang pengadilan tanggal 15 Oktober 2014 dengan tuduhan menghasut rakyat Arab Saudi untuk melakukan makar terhadap rezim Kerajaan Arab Saudi.
Dalam pengadilan tersebut, selain tidak menghadirkan saksi dan bukti, Syaikh Nimr juga dilarang didampingi pengacara atau pembela. Meski mendapat protes dan kecaman dari komunitas Syiah Arab Saudi bahkan dari luar negeri, rezim Arab Saudi tidak bergeming, dan eksekusi hukuman mati tetap dijalankan meski tanpa melalui proses peradilan yang adil.
Pengadilan pertama atas Syaikh Nimr dimulai pada bulan Maret tahun 2013 pasca penangkapannya oleh kepolisian Arab Saudi pada bulan Januari tahun 2012. Pada saat penangkapan, sepulang dari ceramah, mobil yang dikendarai Syaikh Nimr beserta asistennya ditahan oleh polisi yang kemudian menembakkan timah panas di kaki Syaikh Nimr, dalam keadaan terluka dan tidak berdaya, ia dibawa oleh polisi atas perintah rezim.
Penangkapan yang tidak beradab tersebut menuai protes dan kecaman dari warga Syiah provinsi Qatif yang kemudian melakukan aksi demonstrasi setempat yang menuntut pembebasan Syaikh Nimr. Tuntutan tersebut bukan hanya tidak mendapat perhatian, bahkan puluhan pemuda Syiah yang ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut ditangkap dan lautan demonstran dibubarkan paksa dengan tembakan senjata api yang membabi buta.
Setelah berkali-kali melakukan sidang pengadilan, meski tanpa saksi dan bukti serta tanpa didampingi pengacara Ayatullah Syaikh Nimr beserta 46 tahanan politik lainnya akhirnya divonis hukuman mati dan di eksekusi mati hari ini.
Berikut nama ke 46 aktivis Syiah yang turut dihukum mati bersama Syaikh Nimr sesuai dengan daftar yang dirilis kementerian negara Arab Saudi:
Amin Muhammad Abdullah al ‘Aqala
Anwar Abdurrahman Khalil al Najar
Badr bin Muhammad bin Abdullah al Badr
Bandar Muhammad bin Abdurrahman al Ghaits
Hasan Hadi bin Syujah al Masharir
Hamd bin Abdullah bin Ibrahim al Hamidi
Khalid Muhammad Ibrahim al Jarallah
Ridha Abdurrahman Khalil al Najar
Sa’ad Salamati Hamir
Shalah bin Sa’id bin Abdurrahim al Najar
Shalah bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali Husain
Shalah bin Ali bin Shalil al Jum’ah
Adil bin Sa’ad bin Jaza’ al Dhabithi
‘Adil Muhamamd Salam Abdullah Yamani
Abdul Jabbar bin Hamud bin Abdul Aziz al Tauyajri
Abdurrahman Dakhil Falah al Falah
Abdullah Sair Ma’udh Mas’ad al Muhammadi
Abdullah bin Sa’ad bin Mazhar Syarif
Abdullah Shalilh Abdul Aziz al Anshari
Abdullah Abdul Aziz Ahmad al Maqran
Abdullah Muslim Hamid al Rahif
Abdullaah bin Ma’ala bin Ali
Abdul Aziz Rasyid bin Hamadan al Thawil’i
Abdul Muhsin Hamd bin Abdullah al Yahya
Asham Khalf Muhammad al Madzra’
Ali Sa’id Abdullah Al Rabh
Ghari Muhsin Rasyid
Faris Ahmad Jam’an Al Syawil
Fikri Ali bin Yahya Faqih
Fahd bin Ahmad bin Hansy Al Zamil
Fahd Abdurrahman Ahmad al Baridi
Fahd Ali ‘Aidh Al Jabran
Majad Ibrahim Ali al Mughinim
Majad Ma’yadh Rasyid
Masy’al bin Hamud bin Jawir al Faraj
Muhammad Abdul Aziz Muhammad al Maharab
Muhammad Ali Abdul Karim Sauyamal
Muhammad Fathi Abdul ‘Athi al Sayid
Muhammad bin Faishal bin Muhammad al Syayukh
Musthafa Muhammad al Thahir Abkar
Ma’yadh Mafrah Ali Al Syukr
Nashir Ali ‘Aidh Al Jabran
Nayef Sa’ad Abdullah al Buridi
Najib bin Abdul Aziz bin Abdullah al Bahiji
Nimr Sahaj Zaid al Karaizi
Disebutkan Ayatullah Syaikh Nimr Baqir al Nimr adalah ulama Syiah berkebangsaan Arab Saudi yang lahir pada tahun 1968 di kota al ‘Awamiyah di provinsi al Qathif di bagian timur Arab Saudi.
Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di kota al ‘Awamiyah yang kemudian pada tahun 1989 melanjutkan pendidikan keagamaan di Tehran Republik Islam Iran tepatnya di Hauzah Ilmiah Hadhrat al Qaim. Ia mendapat bimbingan langsung dari Ayatullah Sayid Muhammad Taqi Mudarrisi selama berada di ibu kota Iran tersebut.
Selama 10 tahun di Iran, ia kemudian melanjutkan penimbaan ilmunya di Suriah di Hauzah Ilmiah Hadhrat Zainab Sa di Damaskus.
Sepulangnya kembali ke Arab Saudi, ia mendirikan pusat studi keagamaan di al ‘Awamiyah dan aktif mendakwahkan dan mengajarkan Islam sampai aktivitas dakwahnya diklaim berbahaya bagi rezim Arab Saudi yang beraliran Wahabi, pada tahun 2011 markaz pusat studinya ditutup dan dilarang beroperasi. Pada tahun 2012 ia ditangkap oleh pihak kepolisian Arab Saudi sepulang dari ceramah dan melalui peradilan tanpa proses yang adil, ia divonis hukuman mati.