Anggota Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina mengatakan pernyataan putra mahkota Arab Saudi selama di Washington, mengindikasikan upaya dia untuk memaksakan skenario jahat kesepakatan abadi (Deal of the Century) terhadap rakyat Palestina dengan melibatkan AS.
Dalam wawancara dengan IRNA, Rabu (11/4/2018), Talal Abu Zarifah menolak statemen Mohammed bin Salman yang mengakui rezim Zionis Israel.
“Kebijakan berbahaya penguasa mendatang Arab Saudi, dan juga sikap diam negara-negara Arab lain demi kepuasan Amerika dan Zionis, tidak dapat diterima,” tegasnya.
Dia yakin setiap proposal dan keputusan yang menistakan hak-hak historis rakyat Palestina akan gagal.
Menurut Abu Zarifah, aksi pawai hak kepulangan di perbatasan Jalur Gaza dengan tanah pendudukan sebagai bukti dari persatuan rakyat Palestina kepada dunia.
Pawai hak kepulangan digelar di Gaza sejak 30 Maret bertepatan dengan peringatan Hari Bumi. Serangan tentara Israel terhadap peserta aksi telah menggugurkan 32 warga Palestina dan menciderai lebih dari 3.000 lainnya.
Sumber : Parstoday