Eskalasi Israel yang berambisi melumat tempat suci Islam di Al-Quds dan mengusir warganya dari kota suci itu semakin massif. Terakhir, Israel mengeluarkan intruksi menggusur masjid Al-Qa’qa’ di kampong Wadi Halwah di Silwan, sebelah selatan masjid Al-Aqsha.
Masjid Al-Qa’qa’ dibangun atas swadaya warga perkampung tersebut yang jumlah penduduknya lebih dari 5000 warga Al-Quds, tegas salah satu takmir masjid Hani Abu Tayeh kepada Pusat Informasi Palestina. Masjid ini dibangun sejak tiga tahun lalu karena kebutuhan warga terhadap masjid lebih banyak.
Selain itu untuk shalat, masjid Al-Qa’qa’ juga digunakan untuk pengajaran anak-anak dan menghafal Al-Quran. Sejak awal dibangun, Israel sudah menghalanginya. Setelah dibangun, Israel berkali-kali menggerebek. Terakhir, dua pekan lalu Israel mengeluarkan keputusan penggusuran masjid Al-Qa’qa’ karena alasan tidak memiliki izin bangunan. Selain masjid ini yang menjadi target, Israel juga menggusur rumah-rumah, toko, dan tempat bermain anak-anak.
Anggota advokasi baldah Silwan, Fakhri Abu Dayyab menegaskan, Israel ingin membidik perkampungan Silwan ini dalam rangka rencana yahudisasi karena dianggap sebagai pelindung sisi selatan masjid Al-Aqsha. Dengan penggusuran ini, Israel ingin mengusir warga Al-Quds di sana dan menguasai rumah-rumah mereka.
Ia melanjutkan, karena itu masjid Al-Aqsha di ujung tanduk sebab Israel tidak akan mampu mengubah identitas masjid suci ini kecuali dengan mengusir dan menjauhkan para pembelanya. Abu Dayyab menegaskan, baldah Silwan luasnya mencapai sekitar 5640 acre yang dihuni 520 ribu warga, 97% wilayahnya adalah lahan hijau.
Bahkan bahayanya Israel hingga kini sudah melakukan penggalian sebanyak lebih dari 16 terowongan di Silwan.
Sumber : www.infopalestina.com