Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar untuk urusan internasional mengatakan, tanpa memiliki fasilitas-fasilitas media, hegemoni kekuatan-kekuatan dominatif dunia tidak mungkin dilawan.
Hal itu disampaikan Ali Akbar Velayati di sela pertemuan Majelis Umum, Persatuan Radio dan Televisi Islam ke-VIII di Tehran.
Fars News melaporkan, Velayati, Ahad (16/8) menuturkan, “Urgensi media visual, cetak, audio, grafis dan elektronik, semakin besar dari hari ke hari, dan apa yang dilakukan oleh media-media Barat adalah memilih berita-berita yang berpihak pada kepentingan imperialisme dunia.”
Velayati menjelaskan, “Media-media Iran yang berupaya menyampaikan kebenaran dan mengikutinya, dalam kerangka masalah-masalah faktual Dunia Islam dan menghadapi penciptaan atmosfer palsu lain, harus melaksanakan kewajibannya dengan benar.”
Kepala Pusat Riset Strategis, Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran melanjutkan, “Jika negara-negara Islam dan dunia ketiga ingin menghadapi rezim-rezim imperialis, harus memiliki alat yang tepat.”
Salah satu alat yang paling efektif itu, katanya, adalah media yang dijadikan negara-negara Islam sebagai pusat perlawanan di kawasan. Terkait hal ini, Iran memikul tanggung jawab yang besar.
Pertemuan Majelis Umum, Persatuan Radio dan Televisi Islam di Tehran yang dihadiri oleh 220 stasiun televisi dan radio dari 35 negara dunia, dibuka hari ini, Ahad (16/8) di pusat konferensi internasional, IRIB.
Acara lain yang digelar selain pertemuan itu adalah pembukaan pameran teknologi media, pengenalan merek baru media dan pengoperasian kantor berita baru.
Persatuan Radio dan Televisi Islam yang diprakarsai Iran dengan tujuan untuk mengalahkan iklim dominatif media-media internasional. Lembaga ini memiliki lebih dari 220 anggota.
Sumber : www.indonesian.irib.ir
