Juru bicara Departemen Kesehatan Palestina di Jalur Gaza memperingatkan bahwa berlanjutnya krisis bahan bakar dan kekurangan fasilitas di berbagai rumah sakit di Gaza akan membuat pusat kesehatan ini berubah menjadi tempat pemakaman bagi warga Palestina.
“Pemutusan listrik di berbagai rumah sakit di Gaza akan menyebabkan terjadinya tragedi kemanusiaan dan kesehatan yang berbahaya,” kata Ashraf al-Qudra kepada wartawan televisi al-Mayadeen, Jumat (9/2/2018).
Ia menambahkan, jika masyarakat internasional mengabaikan kondisi memburuk di Gaza, berbagai rumah sakit di wilayah ini akan berubah menjadi kuburan.
“Sebagian besar pasien di Jalur Gaza menerima pelayanan kesehatan dan pengobatan melalui peralatan medis listrik. Jika listrik tidak tersambung ke peralatan ini, maka setiap hari akan ada puluhan pasien yang meninggal dunia,” jelasnya.
Al-Qudra menuturkan, tujuh pusat kesehatan di Gaza telah diliburkan kerena bahan bakar untuk mengaliri listrik ke rumah sakit-rumah sakit itu telah habis.
Sejak akhir tahun 2006, Gaza diblokade rezim Zionis Israel dari darat, laut dan udara. Israel melarang masuknya bahan-bahan dasar seperti obat-obatan, bahan bakar dan bahan bangunan ke Gaza sehingga membuat penduduk di wilayah ini menghadapi berbagai macam kesulitan.
Kelanjutan blokade Israel dan langkah “hukuman” Otoritas Ramallah terhadap Gaza telah memperburuk kondisi kemanusiaan dan ekonomi wilayah ini.
Sumber : Parstoday