Seorang anggota senior Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) menilai kebijakan rezim Zionis Israel untuk meneror para pemimpin Hamas dan Muqawama sebagai tanda kegagalan rezim tersebut.
“Ancaman rezim Zionis (Israel) untuk melanjutkan teror terhadap para pemimpin Muqawama Palestina menunjukkan ketakutan rezim penjajah ini,” kata Yahya Musa dalam wawancara degan al-Araby al-Jadeed.
Menyusul popularitas Hamas di mata masyarakat, militer Israel dan Organisasi Intelijen dan Keamanan Internal rezim ini (Shin Bet) menyerukan kelanjutan kebijakan teror terhadap pemimpin Hamas.
“Di bawah bayangan kesiapan penuh pasukan Muqawama untuk membela rakyat Palestina, maka perlawanan adalah opsi terbaik untuk melawan kejahatan Israel,” kata Yahya Musa.
Dia menyebut kebijakan Israel untuk membunuh rakyat Palestina sebagai kebijakan yang tidak logis.
“Rakyat Palestina tidak akan pernah menyerah terhadap tekaanan dan penjajahan, dan rezim Zionis akan kalah menghadapi Palestina,” tegasnya.
Anggota senior Hamas itu lebih lanjut menyinggung blokade darat, laut dan udara Jalur Gaza oleh rezim Zionis. Dia menegaskan bahwa Hamas tidak akan membiarkan dua juta penduduk Palestina terus terkepug di Gaza.
“Rakyat Palestina dengan perjuangan dan perlawanan mereka akan mengalahkan penjajah,” pungkasnya.
Beberapa waktu lalu, rezim Zionis mempublikasikan daftar nama para komandan Brigade Izzuddin al-Qasam, sayap militer Hamas untuk diteror. Komandan Utama Brigade al-Qassam Mohammad Dhaif dan wakilnya, Marwan Issa adalah orang-orang terpenting dalam daftar tersebut.
Sumber : Parstoday