Gerakan Hamas mengecam keputusan Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis.
Pusat penerangan Palestina melaporkan, Juru Bicara Hamas, Abdul Latif Al-Qanu dalam statemen yang disampaikan Jumat (23/2) malam mengatakan bahwa keputusan AS memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis akan menyulut perlawanan regional menghadapi Israel.
“Pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis tidak memberikan legitimasi, dan tidak akan mengubah Al-Quds,” ujar jubir Hamas.
Sebelumya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert dalam pernyataan Jumat malam mengkonfirmasi peresmian pemindahan kedutaan negaranya di Palestina Pendudukan pada 14 Mei mendatang bertepatan dengan peringatan Hari Nakbah.
Rezim Zionis menduduki tanah Palestina pada 14 Mei 1948 yang kemudian dikenal sebagai Hari Nakbah.
Pada hari itu, Zionis dengan dukungan Inggris, melaksanakan konspirasinya untuk menguasai tanah Palestina.
Wilayah Palestina bergejolak setelah Presiden AS, Donald Trump mengumumkan Baitul Maqdis sebagai ibukota rezim Zionis pada 6 Desember 2017.
Sumber : Parstoday
