Hijab adalah salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam memelihara dan menjaga keselamatan sosial dan kemasyarakatan dan jikalau hijab tidak ada, kerusakan-kerusakan fatal akan terjadi di dalam masyarakat; di antaranya meluasnya kerusakan-kerusakan akhlak dan menciptakan ketidakamanan akhlak, sosial dan budaya dan dengan berkembangnya hal-hal seperti ini, maka secara perlahan-lahan kenyamanan, keamanan manusia dan masyarakat akan terambil. Keinginan semua manusia adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan sejahtera. Sebuah kota yang berilmu dan memiliki peradaban manusia Ilahi adalah merasakan keamanan dan ketenangan pada seluruh sektornya dan dalam hal ini tidaklah mungkin terjadi; kecuali dengan berhijab dan menjaga batas-batas dan norma-norma akhlak.
Jika di antara dua lawan jenis tidak ada pembatasan dan tidak pula ditentukan batasan-batasannya, maka tidak diragukan bahwa ke dua lawan jenis tersebut akan mengalami kerusakan, sama halnya dengan dua kabel listrik positif dan negatif yang jika tanpa penghalang dan rintangan dan ditemukan adanya penyambungan, maka akan terjadi kebakaran serta menemukan kerusakan yang tidak dapat terganti. Oleh karena itu dengan hilangnya kelembutan dan kasih sayang, dan menurunnya rasa kepemimpinan dihadapan keluarga serta juga berubahnya satu masyarakat insani ke satu masyarakat hewani yang bebas, diantaranya ketidakberhijaban dan ketidakterbatasan yang sekarang banyak menarik negara-negara Barat kepada kekeruhan sampai pada titik puncaknya mereka sendiri telah lelah dan jenuh dengan semua kerusakan tersebut.
Data yang sangat menggoncang bahwa telah banyak terjadi pemerkosaan kepada anak-anak dan kecelakaan serta nasib malang (di negara-negara Barat) yang tidak dapat diungkapkan, semua ini adalah hasil dari budaya pergaulan bebas, kenakalan (kecabulan), keleluasaan dan tidak adanya pembatas dan hijab. Apabila pemberlakuan hijab atau pembatasan dan norma-norma diberlakukan, dunia sampai pada hari ini tidak akan terancam dengan bahaya kerusakan akhlak.
Masalah hijab di tengah kaum muslimin khususnya seorang muslim yang hidup di negara Barat telah sampai pada batas pelaksanaan dan hanya dengan hijabnya mereka dapat di bedakan dengan orang lain; tetapi sebagian dari para pemikir kita yang telah tertawan dengan budaya Barat giat meneriakkan bahwa untuk apa berhijab? Apakah ada dalam Al-Quran atau tidak?! Apakah berhijab adalah aturan-aturan dari Islam atau apakah yang terkandung di dalamnya itu dapat di perbaharui?! Untuk menjernihkan pemikiran kita, kami sedikit menjelaskan topik pada khususnya para remaja yang tercinta.
Hijab adalah faktor yang paling besar dan paling berpengaruh dalam memelihara keamanan masyarakat yang dalam uraian ini telah kami berikan sebagian dari karya hijab dengan penuh berkah dan bernilai.
1.Berbagai Keberhasilan Maknawi dari Berhijab
Nilai yang paling tertinggi dalam berhijab adalah karena hijab merupakan satu perintah Ilahi dan seorang yang berhijab berarti telah mengedepankan perintah Tuhan dari pada perintah setan dan hawa nafsunya, dan tidak ada satupun nilai yang paling tinggi serta paling mulia selain melaksanakan perintah Tuhan. Wanita yang berhijab, berarti lebih memilih Tuhannya dari pada dirinya, dan di antara hukum-hukum agama dan hawa nafsu, dia lebih bercermin dari hukum agama dari pada hawa nafsunya. Betapa pilihan yang sangat maknawi, hasil berpikir, dan memberikan sebuah perbuatan yang lain dari biasanya. Dengan pakaiannya, telah memberikan makna dan itu berarti satu perbuatan yang sesuai dengan akal sehat serta Tuhan menerimanya dalam bentuk gerakan-gerakan kesempurnaan dirinya.
Imam Baqir berkata: Allah SWT berkata: Saya bersumpah dengan kemuliaan, keindahan, kebesaran dan ketinggian maqam-Nya, bahwa tidak ada seorangpun hamba mukmin yang mengedepankan saya dalam perkara dunia atas hawa nafsunya kecuali bahwa dia akan diberikan kekayaan, menjadikan hawa nafsunya dalam menuntut akhirat dan saya memberikan rezekinya seluas langit-langit dan bumi.
Wanita yang berhijab adalah menampakkan wujud nyata ketakwaannya dan dia senang membangun karya-karya ketakwaan serta melepaskan beribu-ribu dosa dari pundaknya.
Al-Quran Karim dalam surah Al-Anfal ayat 29 berkata: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqaan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Allah memiliki karunia yang besar.”
Ketika seorang wanita bertakwa menjaga dan menutup dirinya dari non muhrim, janji-janji Ilahi akan diberikan bagi mereka yang bertakwa, yang pasti dia pun termasuk di dalamnya, demikian juga dia termasuk orang yang dapat membedakan antara yang hak dan batil dan keberhasilan-keberhasilan lain dalam mencerna manisnya ibadah, keberanian berbicara, tugas-tugas hukum, meninggalkan yang haram dalam segala kondisi dan membina potensi-potensi dirinya.
2. Menghormati dan Menjaga Kepribadian
Pada dasarnya manusia diberikan kekuatan dalam mengalahkan segala hawa nafsunya dan menghindarkan manusia agung dan besar dari segala kelezatan haram yang menakutkan dan menyeramkan. Wanita berhijab adalah wanita yang berjihad akbar; sebab di balik itu dia menundukkan dan menaklukkan nafsu amarahnya. Wanita yang berhijab ditinjau dari satu dimensi dia termasuk dimensi irfani yang tinggi dan mengetahui segala hakikat ini. Bahkan para ilmuan selain muslim juga mengakui bahwa hijab bagi wanita adalah memberikan keagungan dan kebesaran dan hal ini bagi orang lain dijadikan sebagai penghormatan yang terbaik.
Wanita yang menjual diri, pada hakikatnya dia menginginkan jati diri, akan tetapi nilai popularitasnya telah tertutup dari dirinya sendiri. Terdapat dua poin tentang kebagaimanaan kesenangan atau kegemaran lelaki terhadap wanita:
Pertama, kegemarannya terhadap seorang wanita berdasarkan kegemaran apabila wanita itu menjual dirinya atau lelaki senang apabila wanita itu memakai pakaian mini, yang di dalamnya disertai dengan penampakan syahwat dan kegembiraan;
Kedua, akan tetapi kegemaran lelaki terhadap wanita berhijab adalah kegemaran yang di sertai dengan rasa hormat dan kemuliaan hati. Pada dasarnya para lelaki tidak mempunyai kudrat untuk melanjutkan pandangannya kepada wajah wanita yang berhijab; sebab hijab Islami adalah mematahkan pandangan dan lelaki yang menundukkan kepala ketika sedang berbicara dengan wanita juga adalah satu jenis penghormatan dan kemuliaan terhadap mereka. Jenis atau model pakaian wanita adalah mencerminkan kepribadian sucinya atau pemikirannya, sehingga dapat memberikan posisi tertentu terhadap lelaki dalam berhadapan dengannya. Keindahan panorama hijab Islami bersumber dari kedalaman dan kekuatan iman serta kesucian wanita, yang membuat setiap lelaki menghormati dan memuliakannya. Dikatakan bahwa hijab ini adalah pakaian yang telah di pilih oleh rabb al– ‘alamin, tetapi pakaian-pakaian merangsang, adalah hasil pilihan dari seseorang yang telah terusir dari sisi Tuhan.
3. Keamanan dan Ketenangan Wanita
Keamanan dan ketenangan Pikiran adalah dampak nyata dari hijab islami. Manusia yang berada di bawah lindungan akan merasakan lebih banyak ketenangan dan keamanan apabila sewaktu-waktu akan terjadi bahaya atau bencana. Bagi wanita, memakai hijab memberikan keamanan dari pandangan-pandangan tercemar dan sesuatu yang mungkin terjadi kecelakaan dan memberikan keamanan dan ketenangan kepada wanita itu sendiri dan apabila hijab ini semakian sempurna maka juga akan semakin lebih tinggi rasa keamanan dan ketenangannya.
4.Membasmi Serangan Budaya Barat
Barat yang telah menenggelamkan dirinya dalam api kerusakan dan kebinasaan dan berjalan menuju pada kehancuran total, berusaha sungguh-sungguh dalam menarik manusia pada kehancuran. Dia menginginkan orang lain juga seperti dirinya yang terperangkap dalam kehancuran dan kebinasaan untuk mencapai tujuan-tujuan buruknya. Memusuhi hijab adalah salah satu dari sekian banyak tujuan-tujuan penting serangan budaya Barat. Simbol-simbol keagamaan di antaranya hijab senantiasa merupakan tujuan anak-anak panah berbisanya, dan dari dahulu sampai sekarang selalu menjadi tujuan serangan budaya Barat. Mereka senantiasa bersungguh-sungguh dan serius untuk membumihanguskan hijab. Sebab pakaian-pakaian keagamaan, merupakan bendungan atau penghalang dalam tujuan serangan-serangan budaya baratnya. Oleh karena itu mereka senantiasa tertinggal dalam menggapai keinginannya dalam bidang kebudayaan dan ekonomi. Jika benteng kuat yaitu hijab wanita muslim terbuka dan terampas, maka jalan perbudakan akan senantiasa mewarnai masyarakat Islam. Wanita-wanita berhijab tidak akan pernah menjadikan dirinya sebagai lahan penjajahan dan perbudakan; bahkan merupakan senjata kekuatan dalam melawan kebudayaan Barat, menciptakan benteng kuat sebagai fenomena dalam berhadapan dengan mereka atau boleh di katakan bahwa: Pakaian keagamaan, adalah serangan batu gemala budaya Barat. Wanita berhijab bagi kolonisasi kebudayaan digambarkan sebagai suatu keterbelakangan dan ketertutupan. Perancis yang menamakan dirinya sebagai tempat lahir atau buaian kebebasan, hari ini hadir untuk memuji kerudung seorang putri muslim dan menyalahi kaidah-kaidah hak dan undang-undang dasar dan masyarakat madani mereka yang menetapkan pelarangan pemakaian hijab dan sampai saat ini lebih dari satu juta wanita muslim tinggal dan hidup di negara ini dengan masalah ini, menyampaikan bahwa kebesaran dan ketinggian nilai terhadap hijab.
5. Menurunnya Tingkat Kerusakan dan Kenakalan
Dibandingkan dengan data kejahatan pemerkosaan pada musim panas dan menurunnya data tersebut pada musim dingin menunjukkan bahwa para wanita pada musim dingin gemar memakai lebih banyak pakaian yang dengan pakaiannya tersebut memiliki dampak dan pengaruh terhadap menurunnya kerusakan sosial; sebab kebanyakan dari kerusakan sosial berhubungan dengan nafsu syahwat yang angka ini dapat menurun dan bahkan akan hilang dengan pemakaian yang tertutup atau berhijabnya para wanita. Ketika mata tidak melihat dan hati tidak menginginkan, rangsangan syahwat, kegembiraan dan juga kecintaan bohong, semuanya akan hilang dan keselamatan akhlak akan berkuasa di dalam masyarakat sosial. Berhijab buruk adalah sebuah neraka jahannam yang kebanyakan apinya membakar nilai dan norma-norma, dan hijab adalah pencegah dari halangan dan rintangan yang tarikan-tarikannya sangatlah menyala.
6. Ketenangan dan Keamanan
Nafsu manusia adalah lautan dari segala keinginan, di saat nafsu tidak cenderung kepada sesuatu maka ketenangan akan menguasainya; tetapi apabila menginginkan dan mencintai sesuatu, seumpama laut yang di terpa badai topan dan hanya dengan sampai pada keinginan tersebutlah yang mampu menenangkan lautan yang sedang dilanda badai topan. Seorang wanita yang menutup secara sempurna kediriannya sebagai wanita dari kerakusan mata-mata lelaki, maka lautan nafsu mereka akan menjadi tenang; tetapi apabila dia menjual dirinya dan mata-mata lelaki tertuju kepadanya dan hati-hati mereka akan berangan-angan, ketenangan dan keamanan batinnya juga akan tercerai-berai, dan dari sini dimaklumi bahwa wanita yang menjual diri mempunyai pengaruh terhadap terciptanya gangguan-gangguan jiwa dan ketidaktenangan batin seorang lelaki. (Bersambung….. Diterjemahkan oleh Ummu Jausyan)