Kepala Kantor Konsuler Israel di Istanbul, mengatakan rezim Zionis dan Turki dapat melakukan kerjasama terkait kegiatan intelijen di Suriah dan sejumlah operasi gabungan.
Dalam wawancaranya dengan surat kabar Hurriyet Turki, Rabu (11/5/2016), Shai Cohen menambahkan bahwa menyusul pembicaraan diplomatik antara Israel dan Turki, kedua pihak dapat menjalin kerjasama intelijen di Suriah dan melakukan operasi gabungan.
Ia juga tidak menepis kemungkinan kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netantahu ke Istanbul dengan tujuan normalisasi hubungan bilateral.
“Masalah ketidakpercayaan antara Recep Tayyip Erdogan dan Benjamin Netanyahu sudah terselesaikan dalam batas tertentu selama pembicaraan antara kedua pihak dua tahun lalu,” kata Shai Cohen.
Mantan Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu sebelumnya juga mengabarkan kelanjutan perundingan Ankara-Tel Aviv untuk normalisasi hubungan.
Hubungan kedua pihak memasuki babak baru setelah Erdogan pada Januari lalu menyatakan bahwa Turki dan Israel saling membutuhkan.
Hubungan Turki-Israel memburuk pada Mei 2010 setelah pasukan rezim Zionis menyerbu kapal pengangkut bantuan kemanusiaan Turki Mavi Marmara, yang sedang dalam perjalanan ke Jalur Gaza. Insiden ini menewaskan sejumlah aktivis Turki di atas kapal Mavi Marmara.
Sumber : www.indonesian.irib.ir