Yang lebih berperan dari yang lainnya dalam menjaga kehangatan lingkungan rumah tangga dan mengokohkannya adalah kasih sayang. (12/10/81) Kasih sayang adalah beton rumah tangga. Beton pilar-pilar besar rumah tangga dan perkara yang mengokohkan benteng ini adalah kasih sayang, kasih sayang. Kalian harus menjaga kasih sayang. Kasih sayang harus dipelihara. Kasih sayang bukan sesuatu yang bisa tetap ada dan dengan sendirinya tetap ada. Kasih sayang harus dijaga. Kasih sayang istri di dalam hati suami harus dijaga oleh istri dan kasih sayang suami di dalam hati istri harus dijaga oleh suami. Jalan keluar sebenarnya adalah kalian harus sama-sama saling menyenangkan. Kalian harus sama-sama menyatu dan saling jujur. (6/6/81) Kalian harus sama-sama saling setia. Gadis dan perjaka yang menjadi pasangan suami istri sama-sama harus saling setia di dalam lingkungan rumah tangga. Kesetiaan akan mewujudkan kasih sayang. Ketika ada kasih sayang, maka semuanya akan berjalan dengan baik. Tidak ada seorang manusiapun yang tidak beraib. Tidak ada seorang istripun di bawah langit ini yang tidak beraib. Aib-aib yang ada tidak boleh dibesar-besarkan. Bila ada kasih sayang, maka semua aib yang mungkin saja manusia melihatnya pada seseorang akan ditutupinya dan akan menjadi penghalang untuk membesar-besarkan masalah yang kecil dan semoga jangan sampai terjadi, akan menimbulkan berbagai masalah. (15/9/81) Para istri juga para suami harus perhatian bahwa meningkatkan kadar kasih sayang dan memperdalamnya ada di tangan mereka sendiri. Dengan akhlak yang baik, dengan akal, dengan pemikiran, dengan interaksi yang benar dan baik, kasih sayang ini semakin hari bisa semakin lebih ditingkatkan. (12/10/81)
Suami dan istri semakin keduanya saling menyayangi adalah bukan hal yang berlebihan. Kasih sayang suami dan istrilah yang bila semakin meningkat tidak masalah. Bagus bila kalian berdua semakin saling menyayangi dan kasih sayang itu sendiri akan mewujudkan kepercayaan.
Kasih sayang suami dan istri ini juga merupakan bagian dari kasih sayang Allah. Ini merupakan di antara kasih sayang yang baik. Semakin meningkat, maka semakin baik. (19/1/77)
Kasih sayang adalah sesuatu yang harus dijaga. Harus dipelihara. Ia bukan sesuatu yang bisa diletakkan di sebuah tempat dan akan tetap ada sampai bertahun-tahun lamanya. Kalian jaga kasih sayang ini agar tetap segar dan hidup. Faktor yang mengikat rumah tangga adalah kasih sayang ini. Ia benar-benar menjadi sumber ketenangan hidup. Tentunya kalian yang harus menginginkannya agar kasih sayang terwujud. Yakni bila dia menyayangi Anda, Anda juga harus menyayanginya. Itupun harus sungguh-sungguh dari lubuk hati yang dalam.
Cara terbaik agar kasih sayang tetap ada dalam lingkungan rumah tangga adalah dengan mewujudkan kepercayaan. Anda harus menarik kepercayaan istri Anda. Dia harus merasa nyaman di hadapan Anda dan merasa tenang dari segala sisi. Sebaliknya Anda juga harus percaya kepadanya dan pikiran Anda juga tenang. Yakni masing-masing mampu menarik kepercayaan pasangannya. Maka saat itu kasih sayang ini semakin hari akan semakin meningkat.
Bila kepercayaan hilang, maka fondasi kasih sayang akan melemah dan goyah. Penghalang dan pemisah yang ada antara suami dan istri dalam Islam berkaitan dengan masalah ini. Suami dan istri harus merasakan bahwa hubungan kasih sayang, naluri dan ketertarikan yang ada di antara keduanya hanya terjadi pada mereka berdua saja, yakni tidak ada pihak ketiga dari keduanya. Maka pada saat itu akan muncul kepercayaan. Kepercayaan ini akan dihasilkan secara sempurna. (29/3/81)
Bila Islam menekankan bahwa tundukkan pandangan kalian, jangan memandang non mahram, dengan cara tertentu Islam memperingatkan istri dan dengan cara lain lagi memperingatkan suami. Tujuannya adalah bila mata kalian tertuju pada seseorang, maka pada saat itu bagian dari saham pasangan kalian akan tertuju pada seseorang tersebut. Kalian sebagai suami atau istri tidak ada bedanya. Ketika sebagian dari pandangan kalian tertuju pada seseorang, artinya kalian telah mengurangi saham pandangan kalian untuk pasangan hidup kalian, maka pada saat itu kasih sayang akan melemah. Bila kasih sayang melemah, maka pilar-pilar rumah tangga akan hancur. Pada saat itu, hilanglah apa yang seharusnya menjadi milik kalian, sementara kalian berkhayal telah mendapatkan sesuatu yang hanya sekejap mata itu sebenarnya merugikan kalian. (17/12/75)
Di dalam rumah tangga, fondasi kasih sayang berpijak pada kepercayaan. Bila suami dan istri saling kehilangan kepercayaan, istri akan merasa bahwa suaminya berbohong padanya atau suami merasa bahwa istrinya berbohong padanya. Dan keduanya merasa bahwa dalam menyampaikan kasih sayang tidak jujur. Fondasi kasih sayang ini sudah melemah. Bila kalian menginginkan kasih sayang tetap ada, maka jagalah kepercayaan satu sama lainnya. (6/6/81) Dengan perilaku yang baik, dengan menjaga akhlak, dengan menjaga tata krama, dengan menjaga batasan-batasan dan aturan syariat. (10/2/75) Jangan biarkan kasih sayang menghilang. Jangan acuh tak acuh terhadap kasih sayang. Kasih sayang harus dijaga. (14/2/63) Tentunya kasih sayang adalah pemberian Tuhan. Tapi pertama, penjagaan dan kedua, melemahkan atau meningkatkannya tergantung pada diri kita sendiri. (11/1/82)
Ayah dan ibu punya peran penting dalam mewujudkan kasih sayang. Ayah dan ibu harus berusaha menjadikan keduanya saling menyayangi. Bila seandaianya ayah dan ibu melihat sesuatu yang tidak menyenangkan dari menantunya, maka jangan sampai menyampaikannya kepada anaknya sendiri. Biarkan keduanya semakin hari semakin akrab dan semakin menyayangi satu sama lainnya. (31/6/71) Ketika ada kasih sayang, maka segalanya bisa dilakukan; kalian bisa membenahi akhlak, kalian bisa membenahi agamanya, kalian bisa saling memaafkan aib yang ada, kalian bisa saling melakukan amar makruf dan nahi mungkar. Dengan kasih sayang, semua masalah bisa terselesaikan.
Bagaimana kasih sayang bisa tetap ada? Bila Anda sebagai istri bapak ini, maka Anda harus berusaha agar kasih sayang Anda menetap di hatinya. Bagaimana caranya? Tariklah kepercayaannya terhadap Anda. Yakinkan bahwa Anda setia pada amanat yang diberikannya. Sebagai penjaga rahasianya. Sebagai penjaga kehormatannya. Sebagai penjaga harga dirinya. Sebagai penjaga hartanya. Kalian sendiri [suami] juga harus menjaga dan memelihara kasih sayang kalian di hati istri kalian. Kalian juga demikian, harus menghormatinya, (14/2/63) Bukan penghormatan lahiriah dan juga bukan penghormatan formalitas, akan tetapi penghormatan hakiki. (2/10/80) penghormatan bukan berarti misalnya saling memanggil dengan gelar dan adab tertentu. Tapi suami sepenuh hati ada rasa penghormatan terhadap istrinya dan istri juga demikian.
Kalian [suami] harus setia kepadanya. Jangan menghinanya. Jangan mengabaikannya. Bila kalian menunda kepulangan sampai akhir malam, di permulaan malam kalian kumpul dengan teman-teman, kerabat dan famili, kemudian akhir malam baru kembali ke rumah; sementara istri kalian sendirian di rumah, sudah makan malam atau belum makan malam, mengantuk sampai kalian kembali ke rumah pukul lima pagi, pukul empat pagi. Ini adalah mengabaikan istri. Kasih sayang bak salju, karena sikap-sikap seperti inilah ia akan mencair.
Bila suami kalian menunggu di rumah. Kalian berbincang-bincang dengan saudara, bercanda dan bertamu; sementara suami kalian sendirian di rumah. Apalagi kalian sudah punya anak, dan dia yang menjaga anak beberapa jam lamanya di rumah. Kalian tidak memasak makanan, tidak mencuci pakaiannya, tidak menyetrika, tidak mengerjakan apapun, dengan sikap-sikap tak peduli seperti ini, kalian menghancurkan kasih sayang. (14/2/63)
Hati-hatilah jangan sampai terjadi sikap-sikap dari kalian yang membuat kalian saling mengeluh dan benci. Perhatikan dengan baik, suami kalian atau istri kalian sensitif terhadap apa saja. Jauhilah hal-hal itu. Sebagian tidak peduli dan mengulangi kebiasan tersebut. Yang demikian ini jelek. Demikian juga para istri. Katakanlah ada istri-sitri yang lebih mementingkan kemauannya– kita harus beli barang tertentu, kita harus pergi ke tempat tertentu dan lain sebagainya- dari pada kenyamanan suaminya. Apa perlunya? Intinya adalah kalian berdua. Sementara semua yang ada di dunia ini adalah cabang kalian. Saling milikilah satu sama lainnya. Saling sayangilah satu sama lainnya. (24/9.71)
Kasih sayang bukan gunung sehingga tetap ada. Kasing sayang harus dijaga. Seperti bunga. Harus dijaga. Harus disirami. Harus dipelihara supaya tetap ada. Bila kasih sayang tetap ada, maka kehidupan akan menjadi indah. Pada saat itu berusahalah untuk membesarkan anak-anak yang akan kalian miliki di dalam lingkungan penuh kasih sayang dan menyenangkan. Tentunya kalian juga harus tegas dalam menjaga prinsip. Masing-masing dari kalian jangan sampai mengizinkan pasangannya melakukan perbuatan yang salah, perbuatan dosa, akhlak yang buruk dan kelakuan yang merusak. Anaknya juga harus demikian. Tentunya jangan sampai dengan sikap kekerasan, tapi selesaikanlah masalah-masalah dan ketidakberesan yang ada di antara kalian berdua dengan akal, dengan pemikiran dan dengan manajemen. Bila sudah demikian, maka kehidupan akan menjadi makmur. Bila sudah demikian, maka generasi yang akan datang akan menjadi baik, akan tertib. Kehidupan seperti ini akan langgeng, tidak akan hancur. (14/2/63)
Sumber: Khanevadeh; Be Sabke Sakht Yek Jalaseh Motavval Motavva Dar Mahzar-e Magham Moazzam Rahbari.
Sumber : www.indonesian.irib.ir