Meskipun ada pelarangan ketat untuk masuknya jamaah shalat dari penduduk Jalur Gaza ke Masjid al-Aqsa oleh aparat keamanan rezim Zionis Israel, namun puluhan ribu warga Palestina dari Tepi Barat dan wilayah pendudukan tahun 1948 menggelar shalat Jumat di masjid ini.
Seperti dilansir Pusat Informasi Palestina, aparat keamanan rezim Zionis memberlakukan langkah-langkah keamanan khusus di al-Quds dan menempatkan ratusan pasukannya di berbagai wilayah kota ini.
Otoritas rezim Zionis setiap hari Jumat hanya mengizinkan masuknya warga Gaza yang berumur di atas 60 tahun ke Baitul Maqdis untuk menunaikan shalat Jumat.
Sheikh Mohammed Salim, Khatib Shalat Jumat Masjid al-Aqsa pekan ini, menyerukan rakyat Palestina untuk hadir di Masjid al-Aqsa guna menggagalkan rencana dan konspirasi buruk rezim Zionis.
Menyusul meningkatnya kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina terutama anak-anak dan penyerangan rezim ini terhadap tempat-tempat suci Islam serta upayanya untuk membagi Masjid al-Aqsa dari sisi waktu dan tempat, meletuslah Intifada al-Quds pada Oktober 2015 untuk merespon kejahatan-kejahatan tersebut.
Sejak dimulainya intifada tersebut, 282 warga Palestina gugur syahid di tangan aparat keamanan rezim Zionis dan banyak lainnya terluka dan ditangkap.
Sumber : www.parstoday.com/id
