Wakil juru bicara militer dan pasukan relawan rakyat Yaman mengatakan, rudal yang ditembakkan pasukan Yaman ke Bandara Internasional King Khalid Riyadh merupakan serangan balasan terhadap berbagai kejahatan Arab Saudi di Yaman.
Kolonel Aziz Rashid mengatakan hal itu dalam wawancara dengan Sputnik Rusia, Minggu (5/11/2017).
“Penembakan rudal balistik jarah jauh ke Bandara Internasional King Khalid Riyadh dilakukan bersamaan dengan operasi darat militer dan pasukan Ansarullah terhadap berbagai posisi pasukan bayaran Arab Saudi di banyak front dan medan tempur,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, serangan tiap hari pasukan bayaran Arab Saudi ke berbagai kota Yaman dan warga sipil negara ini –yang dilakukan dihadapan kebungkaman masyarakat dunia dan PBB– tidak akan dibiarkan begitu saja.
“Penembakan rudal balistik Yaman ke jantung Riyadh menunjukkan kemampaun ilmiah, kekuatan rudal dan kemajuan industri militer Yaman,” pungkasnya.
Unit rudal militer dan komite rakyat Yaman menembakkan rudal balistik jarak jauh tipe Burkan-2H ke arah Bandara Udara Internasional King Khalid Riyadh pada Sabtu malam. Organisasi Penerbangan Sipil Arab Saudi telah mengkonfirmasi mendaratnya rudal militer Yaman ke Bandara King Khalid.
Sebelumnya, serangan jet-jet tempur Arab Saudi ke pasar Allaf dan sebuah hotel yang berdampingan dengan pasar ini di distrik Sahar, Provinsi Saada, pada 1 November 2017 merenggut nyawa 26 warga sipil dan melukai puluhan lainnya.
Agresi militer Arab Saudi ke Yaman yang memperoleh dukungan dari Amerika Serikat dimulai sejak Maret 2015. Invasi militer ini hingga sekarang telah merenggut nyawa lebih dari 15.300 warga Yaman, terutama anak-anak dan perempuan.
Agresi militer Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman juga telah memporak-porandakan infrastruktur vital Yaman, sementara blokade pasukan agresor semakin menambah penderitaan rakyat di negara ini.
Sumber : Parstoday
