“Menembus Blokade Israel Terhadap Palestina!” Itulah kampanye yang didengungkan dari para relawan kemanusiaan yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Apa yang membuat mereka terpanggil untuk ikut bersama dalam upaya perjuangan tanah Palestina tersebut?
Alasan utamanya tidak lain karena rasa kemanusiaan mereka terusik. Manusia yang memiliki hati nurani, tentu tidak tega melihat sesamanya manusia ditindas, dizalimi dan diperlakukan tidak adil, apalagi dipertontokan di hadapan kita. Betapa tidak, sejak pertengahan 2007, Jalur Gaza di Palestina yang dihuni oleh lebih dari 1,5 juta orang, diblokade dari darat, laut dan udara. Akses penduduknya dibatasi oleh tentara pendudukan Israel. Banyak orang menyebut wilayah jalur pantai ini sebagai “penjara paling besar di dunia” (the biggest prison in the world).
Seluruh dunia berteriak – kecuali mereka yang tidak memiliki rasa kemanusiaan – atas kebiadaban yang dilakukan rezim zionis Israel. Karena itulah secara bersama, dalam komando yang satu, mereka bangkit menyuarakan kepeduliannya atas penderitaan serta penindasan yang dialami rakyat Gaza Palestina. Apa yang dialami oleh para relawan kemanusiaan beberapa waktu lalu, yang disergap dan diserang oleh tentara zionis secara brutal, telah menunjukkan kepada kita semua, bahwa dimensi kemanusiaan pada diri mereka telah hilang dan digantikan oleh unsur hewani dengan sifat kebinatangan.
Walaupun begitu, denyut perlawanan rakyat Palestina adalah sebuah keharusan sejarah dan kemestian dari sebuah pilihan yang sadar. Dan bahwa pergolakan tersebut dalam rangka menghadapi kezaliman tidak boleh padam dan berhenti, akan tetapi harus terus dilanjutkan hingga kemenangan atas nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kebebasan serta kemerdekaan – khususnya bagi rakyat Palestina – diraih dan tercapai. Wallahu a’lam bisshawab.
Wassalam