Dari Redaksi

Maulid Nabi Besar Muhammad SAW

Berbagai peristiwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah terjadi mengiringi suasana Maulid Nabi Besar Muhammad SAW kali ini. Setidaknya ada dua peristiwa yang cukup menonjol tetapi sekaligus menodai kemuliaan bulan Rasulullah SAW.

Pertama, makin maraknya berbagai penyelewengan yang dilakukan oleh jajaran penguasa dan pemerintahan, yang ironisnya, karena tidak menunjukkan adanya perbaikan dan perubahan ke arah yang lebih baik, tetapi malahan prakteknya sudah semakin terbuka dengan modus operandi yang beragam.

Kedua, terjadinya kekerasan atas nama agama yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengklaim sebagai pemilik kebenaran satu-satunya sekaligus mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW. Rasanya belum pernah kami menemukan dalam literatur sejarah Islam, di mana Rasulullah melakukan tindakan kekerasan kepada suatu kaum tanpa alasan yang haq. Adalah suatu hal yang mustahil memang, bila agama sempurna ini yang dibawa oleh Rasul mulia yang menjadi uswatun hasanah karena memiliki akhlak yang agung, lantas melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji dan tidak berlandaskan moral yang tinggi.

Dalam Al-Quran surah At-Taubah, digambarkan kepribadian Rasulullah SAW dengan begitu indah, “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang.” Pertanyaannya kemudian, apakah setelah kita mengklaim sebagai umat Muhammad SAW, kita senantiasa berusaha untuk menggembirakan hati Nabi atau justru membuatnya tidak bisa tersenyum, karena melihat sikap serta akhlak kita yang tercela. Wallahu a’lam bisshawab.

Wassalam

Komentari Artikel Ini

comments

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
%d blogger menyukai ini: