Dari Redaksi

Mawaddah dan Mahabbah terhadap Keluarga Rasulullah SAW

Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda : “Cintailah Allah atas nikmat yang diberikan kepadamu, cintailah aku atas dasar kecintaanmu kepada Allah dan cintailah keluargaku atas kecintaanmu kepadaku.” Dari hadis tersebut secara jelas disebutkan urut-urutan kecintaan yang diajarkan oleh syariat Islam, yaitu : mencintai Allah SWT, mencintai Rasulullah SAW dan mencintai keluarga Rasulullah.

Dengan demikian, kecintaan kepada keluarga (Ahli Bait) Rasulullah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan dua jenis kecintaan yang sebelumnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Karim pada surah Asy-Syura ayat 23, “Katakanlah (wahai Muhammad)! Aku tidak meminta upah dari kalian atas penyampaian risalah ini, selain kecintaan (kalian) kepada keluargaku.”

Kecintaan (mawaddah) yang dimaksud Al-Quran, bukanlah keterikatan emosional dan kecintaan serta kasih sayang yang terdapat dalam jiwa tanpa realisasi dalam perbuatan. Akan tetapi yang dimaksud dengan mawaddah dan mahabbah terhadap keluarga Rasulullah SAW, adalah mengikuti mereka dan berjalan di atas cara-cara mereka dan menjadikan mereka sebagai uswah. Dalam kehidupan ini, kita telah banyak mengambil manfaat dari Rasulullah SAW, sementara kita belum pernah memberikan sesuatu pada beliau. Oleh karena itu, mencintai keluarga Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang dapat kita lakukan sebagai media untuk mewujudkan pengkhidmatan kita kepada Rasul Karim, yang mana hal ini telah dituntunkan dalam ajaran Islam. Dalam sebuah kesempatan Rasulullah SAW bersabda : “Dasar Islam adalah kecintaan kepadaku dan kecintaan kepada Ahlul Baitku.”    

                                                                      

Wassalam

Komentari Artikel Ini

comments

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
%d blogger menyukai ini: