Dalam perjalanan menuju negeri Syam, Sayyidina Ali melewati kota Anbar yang sedang diduduki bangsa Persia. Mendengar kedatangannya, pemuka-pemuka kota Anbar beserta penduduknya keluar berbondong-bondong dan berkerumun berjejal-jejal di sekeliling Sayyidina Ali. Mereka menyambut hangat kedatangannya. Melihat itu, Sayyidina Ali pun bertanya : “Apa maksud kamu sekalian berbuat demikian?” Kata mereka, “Adalah tradisi kami untuk mengagungkan pemimpin-pemimpin kami.” “Demi Allah, perbuatan demikian tidaklah bermanfaat bagi pemimpin-pemimpin, dan kamu benar-benar telah menyulitkan dirimu sendiri, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Alangkah ruginya orang-orang yang mendapat kesulitan di dunia sedangkan di akhirat mereka ditimpa siksa pula, dan alangkah untungnya orang-orang yang tidak mendapat kesulitan di dunia, sementara di akhirat pun mereka dijauhkan dari api neraka.”