Dalam menciptakan jalan untuk membangun masyarakat yang sehat dan selamat, orang-orang besar dan mulia akan senantiasa berusaha untuk melaksanakan dan tidak melakukan penolakan. Mereka berusaha agar supaya ketidaknyamanan serta segala keburukan terhapus dan hilang dalam pentas kemasyarakatan dan posisinya berada pada kebaikan dan hubungan-hubungan yang sehat. Oleh sebab itu dia tidak akan pernah lelah di jalan ini dan tidak memberikan jalan di hatinya untuk mencela kepada orang yang gemar mencela dan akan menyampaikan perkataannya dengan suara nyaring ke telinga orang-orang yang tertidur lalai. Tuhan memuji perbuatan orang seperti ini dan berfirman: (Yujaahiduuna fi sabilillahi wa la yukhaafuuna lawmata laaim ) “Mereka yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.”
Dalam Majelis
Setelah peristiwa Asyura, Zaid bin Arqam hadir pada majelis Ibnu Ziyad di mana dia melihat Ibnu Ziyad memukul bibir dan gigi kepala Imam Husain yang telah terpenggal, dengan sebuah tongkat kayu. Dengan melihat ketidaksenangan ini dia berteriak lantang :
“Lepaskanlah tongkat kayumu dari bibir dan gigi Husain! Demi Tuhan! Rasulullah SAW senantiasa mencium kedua bibir ini.” Pada saat itu Zaid bin Arqam menangis. Ibnu Ziyad menjadi geram dan berkata: Tuhan akan membuat kedua matamu berlinang air mata. Seandainya engkau bukan seorang kakek tua dan kurang berakal maka aku akan membunuhmu.
Zaid bin Arqam pada saat itu bangkit dari tempatnya dan menyeru kepada para hadirin seraya berkata: Wahai hadirin! Mulai hari ini dan hari selanjutnya kalian tidak lebih dari para budak, putra Fatimah telah syahid dan diri kalian telah menjadikan putra Marjanah sebagai pemimpin kalian. Demi Tuhan! Dia akan membunuh anak-anak lelaki yang baik dan kalian akan menjadi tawanan-twanannya. Hai… batapa buruknya keadaan manusia yang membeli dirinya dengan kehinaan dan celaan! Dan memberikan dirinya dalam kesialan dan kemalangan. Kemudian berseru kepada ibnu Ziyad dan berkata: Wahai putra Ziyad! Biarkanlah saya menyampaikan untukmu sebuah hadis dimana geram dan amarahmu semakin bertambah.
Di suatu hari dari hari-hari Rasulullah SAW, beliau sedang duduk di mana Imam Husan juga di dudukkan di atas lutut kanannya dan Imam Husain di atas lutut kirinya dimana pada waktu itu Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sambil berdoa dan mengatakan : “Tuhanku! Ke dua anak ini dan ayahnya adalah orang-orang saleh dan mukmin, jadikanlah mereka amanah saya.” Sekarang wahai ibnu Ziyad! Ketahuilah bahwa bagaimana engkau memperlakukan amanah Rasulullah SAW?